close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf al-Jufri (kiri), bersama Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, saat panen raya di Kabupaten Karawang pada Selasa (28/9/2021). Dokumentasi PKS
icon caption
Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf al-Jufri (kiri), bersama Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, saat panen raya di Kabupaten Karawang pada Selasa (28/9/2021). Dokumentasi PKS
Bisnis
Selasa, 28 September 2021 14:04

Borong gabah petani muda, PKS: Regenerasi penting dilakukan

Pemerintah diminta memberikan akses permodalan dan insentif bagi petani sehingga menarik generasi muda agar menjadi petani.
swipe

Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf al-Jufri, memborong 10 ton gabah dari petani muda mengikuti saat panen raya di Desa Pasir Tanjung, Lemah Abang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar), pada Selasa (28/9).

Menurutnya, regenerasi petani urgen dilakukan karena sebanyak 60,8% di antaranya didominasi usia di atas 45 tahun. Ini sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS).

"PKS mendorong pemerintah untuk memberikan akses permodalan dan insentif bagi profesi petani sehingga menarik generasi muda menjadi petani. Saat ini, regenerasi petani berjalan lambat dan berakibat pada banyaknya petani dengan usia lanjut," ucapnya, beberapa saat lalu.

Selain itu, pemerintah diminta melindungi petani dengan meningkatkan kesejahteraannya. Upaya yang dilakukan dapat dengan memperbaiki tata niaga agar harga stabil dan petani tidak merugi, terutama saat panen.

"Jangan ada lagi impor beras justru saat panen raya. Negara harus melindungi petani. Ini tanggung jawab pemerintah membantu petani sesuai amanat UU Nomor 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani," tegasnya.

Salim mengingatkan, masa depan dunia adalah ketahanan pangan. Indonesia memiliki potensi luar biasa dari sektor pertanian. Negara diyakini dapat maju jika pemerintah memihak petani.

"PKS pernah mengirim Pak Anton Apriantono sebagai Menteri Pertanian dan berhasil melakukan swasembada beras sehingga tak perlu impor beras," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Pada kesempatan sama, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengamini pernyataan Salim bahwa keamanan pangan menjadi masa depan dunia. Karenanya, "Bumi Pasundan" telah mengamankan produksi padi hingga surplus bahkan mengirim lebih dari 1 ton untuk nasional.

"Kita sudah uji coba metode baru di Jabar. Kalau biasanya satu hektare bisa menghasilkan 5-6 ton, dengan metode baru bisa 10-11 ton dan ini sudah berhasil di tiga kabupaten," ungkap Kang Emil, sapaannya.

Dia melanjutkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah menggerakkan petani milenial guna regenerasi. Program itu mengusung jargon "Hidup di Desa, Rezeki Kota".

"Saat pandemi, ada tiga sektor yang tumbuh. Dua di antaranya yakni soal pangan dan digital. Jabar sudah menggabungkan keduanya agar anak-anak muda bisa berkecimpung di dunia pertanian," paparnya.

"Misalnya sekarang kasih makan ikan cukup lewat handphone, mencari ikan di Pelabuhan Ratu cukup pakai aplikasi satelit. Yang biasanya 300 kg, sekarang bisa 1 ton," imbuh eks Wali Kota Bandung ini.

Kegiatan panen raya dan sarasehan petani nasional itu, yang dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, turut hadir Presiden PKS, Ahmad Syaikhu; Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Al Habsyi; serta Bupati Karawang, Cellica Nurchadiana.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan