Perubahan pola gaya hidup masyarakat menyebabkan permintaan kredit kendaraan bermotor (KKB) Bank BCA melambat pada 2019. Tercatat, segmen KKB Bank BCA turun 1,1% menjadi Rp47,6 triliun pada 2019.
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, penurunan tersebut disebabkan oleh gaya hidup masyarakat yang beralih menggunakan Moda Raya Terpadu (MRT) dan ojek online.
"KKB terbesar itu disumbang dari wilayah kota besar seperti Jabodetabek dan Surabaya. Di Jakarta, MRT sudah lumayan bisa menyerap kebutuhan berpergian orang-orang," kata Jahja di Jakarta, Kamis (20/2).
Sementara penggunaan aplikasi ojek online juga sangat memudahkan masyarakat, khususnya kaum muda, berpergian. Sehingga, kaum muda merasa tak perlu memiliki mobil pribadi.
Adanya MRT dan ojek online ini, diakui Jahja, lumayan menurunkan permintaan KKB Bank BCA, khususnya di Jakarta. Selain itu, Jahja juga mengatakan, kemampuan untuk membeli barang oleh kaum muda juga berbeda saat ini.
"Padahal, dari segi bunga kami cukup kompetitif. Hanya 3,63% satu tahun," ujar dia.
Selain perubahan gaya hidup masyarakat, Bank BCA juga harus bersaing dengan perusahaan pembiayaan yang dimiliki pembuat kendaraan. Perusahaan finance tersebut bisa memberikan diskon kepada pembelinya dan hal tersebut tak bisa diberikan BCA.
"Di sini, produsen yang memiliki brand dominan, menguasai pasar, termasuk finansialnya," tutur Jahja.