PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memastikan pihaknya tidak turut menyemarakkan perang tarif internet antara penyedia layanan fix broadband dan internet service provider (ISP). Melalui IndiHome, perusahaan negara ini, lebih memprioritaskan kualitas kepada para pelanggan.
"Kita enggak utamain price (harga), tapi kita mengutamakan kualitas bagi pelanggan," ucap VP Marketing Telkom, Edie Kurniawan, dalam keterangannya, Jumat (28/10).
Iwan, sapaannya, menerangkan, IndiHome mulanya menyediakan layanan 10 Mbps dan dinikmati 80% pelanggan. Seiring meningkatnya kebutuhan, layanan pun ditingkatkan menjadi 20-30 Mbps dan telah digunakan mayoritas konsumen.
"Sekarang, 80% [pelanggan] itu rata-rata [menikmati layanan] di atas 20 hingga 30Mbps. Maka dari itu, layanan seperti ini yang akan kami terus tingkatkan lagi," ujarnya.
Lebih jauh, Iwan menerangkan, saat ini ada sekitar 830 ISP di Indonesia. Sementara itu, IndiHome telah membentangkan kabel optik sepanjang 170.885 km atau setara 4 kali keliling bumi agar layanannya dapat dinikmati masyarakat Sabang hingga Merauke.
Meskipun demikian, dirinya mengakui, ISP cenderung mengutamakan perluasan jangkauan hingga ke gang-gang sempit. Hal tersebut belum tentu bisa dilakukan IndiHome.
"Jadi, pemain ISP juga melihat peluang. Telkom enggak bisa masuk, ISP itu bisa masuk," katanya. Ini, menurutnya, terjadi lantaran ketiadaan aturan tarif internet.
"Semua melakukan tarif harga yang serendah-rendahnya. Namun, balik lagi, jika semua akan seperti itu, kualitas bakal diuji," tandas Iwan.