BPJS Ketenagakerjaan menargetkan dana pengelolaan sebesar Rp 386 triliun pada 2018, dengan target kepesertaan sebesar 29,6 juta jiwa.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan target pengelolaan dana tersebut meningkat 7,52% dari akhir tahun lalu yang hanya sebesar Rp 317,26 triliun, dengan memberikan nilai investasi sebesar Rp 26,71 triliun. “Pada periode Januari 2018 sendiri, dana yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 321 triliun, naik sebesar 24% dibanding Januari 2017,” jelas dia di Jakarta.
Di kesempatan yang sama, Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja mengatakan investasi BPJS Ketenagakerjaan, dialokasikan pada berbagai instrumen investasi. Surat utang sebesar 58,70%, kemudian diikuti saham sebesar 18,99%, deposito sebesar 12,46%, reksadana 9,13%, properti 0,58% dan penyertaan langsung sebesar 0,13%.
Utoh juga menjelaskan investasi di sektor infrastruktur sepanjang 2017 sudah mencapai Rp 60 triliun. Namun itu bukanlah investasi langsung, melainkan menggunakan surat berharga dengan membeli obligasi BUMN Karya.
Untuk porsi investasi pada tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan akan memperbesar pembelian SUN. Selain itu, akan menelisik situasi sesuai kondisi dan reliabilitas. "Dana dari setiap program itu ada reliabilitasnya. Misalkan saja JHT jangka panjang disesuaikan. Yang jelas masih memenuhi ketentuan yang ditetapkan pemerintah," tukas Utoh.