Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diminta memasifkan program inspeksi mendadak (sidak) terhadap sejumlah makanan dan obat-obatan yang beredar di pasaran menjelang Lebaran. Pangkalnya, momentum tersebut kerap dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk mendulang cuan.
"Saat puasa dan lebaran kebutuhan akan makanan biasanya meningkat. Tidak jarang momentum ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan dengan cara yang salah," kata anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani Aher, dalam keterangannya, Senin (10/4).
Menurut Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, sidak harus menyasar peredaran makanan dan obat-obatan di pasar luring (offline) dan daring (online). "Aktivitas jual beli obat dan makanan di pasar online juga tinggi. Jangan sampai luput dari pengawasan."
Netty pun meminta BPOM rutin menyosialisasikan keamanan pangan dan obat-obatan menjelang Lebaran dengan menggandeng tokoh masyarakat. Sebab, tidak jarang pedagang menjual produk berbahaya karena faktor ketidakpahaman.
"Oleh karena itu, selain pengawasan, BPOM juga harus melakukan sosialisasi intensif di lapangan," ucapnya. "Jika BPOM terus menggalakkan sosialisasi dan pengawasan, maka masyarakat pun akan terus ingat bahwa mereka harus cek kemasan, label, izin edar, dan masa kedaluwarsa produk sebelum memutuskan untuk membeli."