Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional meningkat 0,73% pada Desember 2021. Adapun faktor pendorong terjadinya kenaikan tersebut, yaitu terjadinya kenaikan pada sektor pertanian yang meningkat 1,68% dan menjadi kontributor terbesar dengan andil 0,32%.
"Penyebab utamanya yaitu, karena kenaikan cabai rawit dan kelapa sawit," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (3/1).
Margo mengungkapkan, kontributor terbesar selanjutnya berasal dari sektor industri yang tercatat naik sebesar 0,52%. Di mana, kenaikan tersebut berasal dari kenaikan harga minyak goreng, semen, mie kering instan, dan daging ayam ras.
"Sektor lainnya yang turut berperan adalah sektor pertambangan dan penggalian, yang mana ditopang oleh komoditas garam," lanjutnya dalam daring.
Selain itu, sektor konstruksi mengalami kenaikan IHPB sebesar 0,57%. Adapun komoditas yang menyebabkan IHPB konstruksi naik di antaranya kenaikan harga semen, besi beton, pasir, rangka atap baja, dan pipa.
Sedangkan dari kelompok kontributor, yang menjadi kontributor tertinggi, yakni kelompok bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan dengan andil 0,20%.
Untuk kelompok lainnya yang turut berkontribusi adalah bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal sebesar 0,17%; bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum, dan komunikasi sebesar 0,05%; serta bangunan lainnya, 0,04%.
"Dengan demikian, jika kita lihat komoditas yang menyebabkan IHPB konstruksi naik, di antaranya kenaikan harga semen, besi beton, pasir, rangka atap baja, dan pipa," tutup Margo.