close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi inflasi. Freepik
icon caption
Ilustrasi inflasi. Freepik
Bisnis
Kamis, 01 Desember 2022 19:42

BPS: Inflasi November 5,42%, lebih baik daripada Oktober

Penyumbang utama inflasi bulanan adalah perawatan pribadi, telur ayam, rokok kretek filter, tomat, perhiasan, beras, dan tempe-tahu mentah.
swipe

Inflasi di Indonesia pada November 2022 mencapai 5,42% secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini lebih baik daripada Oktober 2022 sebesar 5,71%.

"Dari hasil pantauan harga-harga indeks harga konsumen (IHK) di 90 kota, terdapat tekanan inflasi yang melemah pada November 2022 ini secara year on year," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Setianto, dalam telekonferensi pers, Kamis (1/12).

Terdapat beberapa komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara tahunan, di antaranya bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, rokok, beras, telur ayam ras, dan tarif angkutan dalam kota.

Di Sumatra, inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar 7,01%. Adapun tertinggi di Kalimantan dan Jawa ada di Tanjung Selor 9,2% dan Jember 7,76%.

Kemudian, inflasi tertinggi di kawasan Bali dan Nusa Tenggara terdapat di Kupang 7,3%, sedangkan di Sulawesi di Kota Parepare 7,11% serta di Maluku dan Papua terdapat di Kota Jayapura 6,81%.

"Inflasi tertinggi berada di Tanjung Selor karena tarif angkutan udara, bensin, bahan bakar rumah tangga, serta cabai rawit," kata Setianto.

Jika dilihat secara bulanan, inflasi November 2022 tercatat sebesar 0,09% (month to month/mtm). Penyumbang utama inflasi bulanan adalah perawatan pribadi, telur ayam, rokok kretek filter, tomat, emas perhiasan, beras, tempe, dan tahu mentah.

Setianto menambahkan, harga komoditas beras terpantau masih naik dan turut menyumbang inflasi November. "Tetapi, terjadi pelemahan terkait dengan inflasi beras."

Sepanjang November, rerata harga beras nasional mencapai Rp11.877/kg dengan produksi 2,24 juta ton. Kenaikan harga beras dalam 4 bulan terakhir dipengaruhi efek musiman, seperti penurunan produksi jelang akhir tahun, dan kenaikan harga BBM.

BPS mencatat, komoditas beras mengalami inflasi sejak Juli 2022. Beras menyumbang inflasi November sebesar 0,37% atau turun dari Oktober sebesar 1,13%.

Sementara itu, kenaikan harga tahu dan tempe utamanya disebabkan stok kedelai dalam negeri yang kian menipis, sedangkan realisasi impor kedelai berjalan lambat. Secara tahunan, harga komoditas tahu meningkat 12,43% dan tempe 13,56%.

Lalu, komoditas telur ayam ras mengalami peningkatan harga 17,11%. Artinya, mengalami peningkatan jika dibandingkan Oktober lalu.

img
Yohanes Robert
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan