Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hasil dari dana desa pemerintah yang disalurkan menyebabkan indeks pembanguan desa membaik. Hal itu tercermin pada perbaikan status desa.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, dari hasil potensi desa yang dilakukan BPS pada 2018 diketahui, terdapat 83.931 wilayah setingkat desa, 7.232 kecamatan, dan 514 kabupaten/kota.
Hasil pemetaan potensi desa juga terlihat adanya pengurangan jumlah desa tertinggal sebesar 6.518 desa, bila dibandingkan 2014. Sementara itu, desa mandiri bertambah sebesar 2.665 desa.
"Indeks Pembangunan Desa disusun dari 5 dimensi, yang terdiri dari 12 variabel dan 42 indikator. Semua dimensi penyusun IPD mengalami kenaikan," jelas pria yang kerap disapa Kecuk di kantornya, Senin (10/12).
Dimensi dengan kenaikan tertinggi adalah Penyelenggaraan Pemerintah Desa, yaitu sebesar 9,81 poin. Sementara dimensi kenaikan terkecil adalah pelayanan dasar, yaitu sebesar 0,92 poin.
Pada dimensi pelayanan dasar, diantaranya ketersediaan dan akses ke SMU Sederajat, dengan meningkatnya jumlah desa yang ada SMU sederajat.
Selanjutnya pada dimensi kondisi infrastruktur, dengan indikator yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah bahan bakar untuk memasak. Salah satunya dengan meningkatnya jumlah desa yang ada pangkalan/agen/penjual LPG.
Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan tiga kali dalam 10 tahun. Indeks Pembangunan Desa (IPD) menunjukkan tingkat perkembangan desa dengan status tertinggal, berkembang, dan mandiri.
Hasil pengkategorian IPD menghasilkan desa tertinggal sebanyak 14.461 desa (19,17%), desa berkembang sebanyak 55.369 desa (73,40%), dan desa mandiri sebanyak 5.606 desa (7,43%).
Meski demikian, BPS tidak menghitung secara eksplisit terhadap kontribusi dana desa ke dalam pertumbuhan ekonomi. Namun kata dia, dari situ ada progres kemajuan.
"Desa tertinggalnya berkurang, pendapatand dari masyarakat desa per kapitanya tinggi. Jadi, kalau kita harapkan desa itu menjadi berkembang atau mandiri, banyak kegiatan produktivitas di sana, dengan sendirinya akan berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi," ujarnya.