close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.
icon caption
Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.
Bisnis
Selasa, 15 Maret 2022 13:34

BPS: Neraca perdagangan Indonesia Februari 2022 surplus US$3,82 miliar

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Februari 2022 mencapai US$39,64 miliar atau naik 29,75%.
swipe

Nilai ekspor Indonesia Februari 2022 mencapai US$20,46 miliar atau naik 6,73% dibanding ekspor Januari 2022. Dibanding Februari 2021 nilai ekspor naik sebesar 34,14%. Sementara, ekspor nonmigas Februari 2022 mencapai US$19,47 miliar, naik 6,55% dibanding Januari 2022, dan naik 35,2% dibanding ekspor nonmigas Februari 2021.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Februari 2022 mencapai US$39,64 miliar atau naik 29,75%, dibanding periode yang sama 2021. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$37,74 miliar atau naik 31,02%.

"Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Februari 2022 terhadap Januari 2022 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar US$1.756,4 juta (141,45%), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar US$372,9 juta (16, 67%)," tutur dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/3).

Sementara menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Februari 2022 naik 29,57% dibanding periode yang sama 2021. Demikian juga ekspor hasil pertanian naik 11,45% dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 42,84%.

Ekspor nonmigas Februari 2022 terbesar adalah ke China yaitu US$3,72 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,39 miliar, dan Jepang US$1,71 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 40,18%. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,68 miliar dan US$1,58 miliar.

"Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Februari 2022 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$6,07 miliar (15,31%), diikuti Jawa Timur US$4,14 miliar (10,45%), dan Riau US$3,38 miliar (8,52%).

Impor

Nilai impor Indonesia Februari 2022 mencapai US$16,64 miliar, turun 8,64% dibandingkan Januari 2022 atau naik 25,43% dibandingkan Februari 2021.

Impor migas Februari 2022 senilai US$2,90 miliar, naik 30,19% dibandingkan Januari 2022 atau naik 122,52% dibandingkan Februari 2021.

Impor nonmigas Februari 2022 senilai US$13,74 miliar, turun 14,05% dibandingkan Januari 2022 atau naik 14,84% dibandingkan Februari 2021.

"Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Februari 2022 dibandingkan Januari 2022 adalah besi dan baja US$368,3 juta (27,13%). Sedangkan peningkatan terbesar adalah gula dan kembang gula US$117,8 juta (41,21%)," jelas dia.

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Februari 2022 adalah China US$10,48 miliar (35,27%), Jepang US$2,54 miliar (8,55%), dan Thailand US$1,97 miliar (6,62%). Impor nonmigas dari ASEAN US$5,31 miliar (17,87%) dan Uni Eropa US$1,69 miliar (5,68%).

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Februari 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi US$109,0 juta (4,08%), bahan baku/penolong US$6.866,3 juta (34,69%), dan barang modal US$1.279,4 juta (31,01%).

"Neraca perdagangan Indonesia Februari 2022 mengalami surplus US$3,82 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$5,73 miliar. Sedangkan di sektor migas terjadi defisit US$1,91 miliar," jelas dia.

 

img
Dinda Berenice
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan