Pemerintah memperpanjang Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang terdampak Covid-19. Selain itu, penyaluran BPUM 2021 kepada 12,7 juta pelaku usaha telah dilaksanakan, dengan penerima terbanyak berada di wilayah Jawa Barat. Sebagai informasi, anggaran bansos untuk pelaku usaha mikro sebesar Rp15,36 triliun.
Sekretaris Menkop UKM Arif Rahman Hakim mengatakan, setiap UKM yang terdaftar akan menerima bantuan sebesar Rp2,4 juta.
"Pada tahun sebelumnya mereka (UKM) hanya menerima Rp1,2 juta atau separuhnya dari 2021, dikarenakan keterbatasan anggaran yang ada," ujar Arif dalam konferensi pers, Senin (20/9). Menurutnya, program BPUM ini diklaim telah terbukti efektif dalam membantu UKM yang terdampak pandemi Covid-19.
Deputi Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya menambahkan, dengan target penyelesaian penyaluran BLT UMKM, hingga akhir September 2021, sudah sebagian besarnya telah disalurkan ke pelaku usaha mikro.
“Untuk 2021 ini, kami telah salurkan bantuan kepada 12,7 juta penerima dengan total penyaluran sebesar Rp15,24 triliun yang masing-masing penerima mendapatkan sebesar Rp1,2 juta,” tutur Eddy.
Ada tiga bank penyalur yang disebutkan oleh Eddy, yakni BRI, BNI, dan khusus di DI Nangroe Aceh Darussalam, ditambah Bank Syariah Aceh. Dalam proses penyaluran bantuan tersebut dari bank-bank penyalur, sejauh ini tidak ada kendala yang cukup menghambat.
“Masih ada kendala tersebut, namun kami juga langsung lakukan koordinasi dengan BKN untuk dilakukan pemblokiran,” lanjutnya.
Eddy optimistis bahwa penyaluran BPUM 2021 akan terselesaikan pada akhir September 2021. Meski begitu, ia tetap meningkatkan ketelitian tim untuk memastikan penerima bantuan adalah yang membutuhkan.
Pada BPUM 2021 terjadi peningkatan jumlah penerima yaitu sekitar 398.415 penerima. Maka dari itu total penerima BPUM 2021 sebanyak 2.863.983 dengan penyaluran sekitar Rp4 triliun.