Brasil dan Malaysia memperkuat kerja sama di bidang pertanian. Kerjasama dengan Malaysia ini merupakan komitmen Brasil untuk memperdalam hubungan ekonomi dengan negara-negara di belahan bumi selatan.
Upaya ini ditandai dengan pertemuan Menteri Brasil Carlos Fávaro dan Menteri Malaysia Datuk Sabu di Brasilia, Selasa (20/8).
Menteri Fávaro menyoroti potensi kemitraan dengan Embrapa (Brazilian Agricultural Research Corporation) untuk mendorong kemajuan teknologi di bidang pertanian.
“Kami siap untuk meresmikan perjanjian kerja sama antara Brasil dan Malaysia,” kata Fávaro, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sistem pertanian.
Pembicaraan tersebut memperkenalkan proposal Malaysia untuk usaha kerja sama dengan Embrapa dalam produksi biji jagung, bekerja sama dengan Institut Penelitian dan Pengembangan Pertanian Malaysia (Mardi).
Mereka juga menjajaki potensi kolaborasi pada tanaman industri dan industri kelapa. Brasil menunjukkan minat untuk meningkatkan ekspor buah ke Malaysia.
Meningkatnya minat Malaysia terhadap protein Halal Brasil muncul sebagai topik utama lainnya. Saat ini, tujuh pabrik pengemasan daging Brasil telah memiliki izin untuk mengekspor daging ayam ke Malaysia.
Pada tahun 2023, Brasil mengekspor produk pertanian senilai US$1,2 miliar ke Malaysia, terutama gula mentah, jagung, dan kapas.
Di sisi lain, Brasil mengimpor barang senilai US$100 juta dari Malaysia, termasuk minyak sayur, minyak sawit, dan pasta kakao.
Pertemuan ini menggarisbawahi upaya berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian antara Brasil dan Malaysia, yang mencerminkan manfaat bersama dari keahlian dan perluasan pasar. (riotimesonline)