close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengantongi laba bersih konsolidasi Rp8,2 triliun pada triwulan I-2019. Alinea.id/Eka Setiyaningsih
icon caption
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengantongi laba bersih konsolidasi Rp8,2 triliun pada triwulan I-2019. Alinea.id/Eka Setiyaningsih
Bisnis
Rabu, 24 April 2019 18:26

BRI cetak laba kuartal I-2019 Rp8,2 triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengantongi laba bersih konsolidasi Rp8,2 triliun pada triwulan I-2019.
swipe

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengantongi laba bersih konsolidasi Rp8,2 triliun pada triwulan I-2019. Capaian itu tumbuh 10,43% secara tahunan, dengan meningkatnya kontribusi pendapatan komisi dan juga pendapatan bunga bersih.

Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, peningkatan laba ini turut mengerek kenaikan aset secara konsolidasi BRI beserta anak perusahaannya mencapai Rp1.279,86 triliun atau naik 14,35% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Ia mengatakan bahwa perolehan laba disokong penyaluran kredit dan yang tumbuh 12,9% (yoy) atau di atas rata-rata industri perbankan nasional, dan juga kontribusi dari pendapatan berbasis komisi sebesar Rp3,14 triliun atau tumbuh 16,49% (yoy).

"Di antara kredit itu, kredit mikro tumbuh sekitar 13,17% (yoy), kredit konsumer tumbuh 9,63% (yoy), kredit ritel dan menengah tumbuh 13,47% (yoy) serta kredit korporasi tumbuh 14,15% (yoy)," kata Supra.

Kredit mikro BRI masih menjadi porsi terbesar penyaluran kredit BRI dengan segmen 33,21% dari seluruh portofolio pinjaman. Angka ini naik dibanding Maret tahun 2018 sebesar 33,13%.

Dengan pertumbuhan kredit di 12,9%, emiten bersandi BBRI itu menjaga rasio kredit bermasalah di 2,41% pada akhir kuartal I 2019, atau lebih rendah dibandingkan akhir Maret 2018 sebesar 2,46%.

Sementara itu penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada akhir kuartal I-2019 tumbuh 13,18% (yoy) dari Rp827,06 Triliun di triwulan I 2018 menjadi Rp936,03 triliun pada  triwulan I-2019.

"Komposisi dana murah (CASA) menjadi penopang utama DPK BRI, dimana tumbuh 14,01% (yoy) sehingga saat ini komposisi CASA BRI menjadi 56,28%," katanya.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan