PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menandatangani nota kesepahaman dengan Go-Pay yang merupakan layanan uang elektronik dari ekosistem Go-Jek. Langkah tersebut dilakukan guna memperluas layanan perbankan yang dimiliki BRI.
Direktur Hubungan Kelembagaan BRI Sis Apik Wijayanto mengatakan sinergi dengan Go-Pay diperkirakan mampu memberikan kontribusi bagi akselerasi inklusi dan literasi keuangan. Berdasarkan survei nasional literasi dan inklusi keuangan (SNILK) 2016 yang dilakukan OJK, indeks inklusi keuangan mencapai 67,2% dan indeks literasi keuangan mencapai 29,66%. Pemerintah menargetkan inklusi keuangan bisa mencapai 75% pada 2019. Kerjasama antara BRI dan Go Pay diharapkan membantu pemerintah mencapai target tersebut.
Pada tahap awal kolaborasi, kerjasama ini akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan pembayaran elektronik atau tagihan BRI (e-goverment dan e-billing), sekaligus memberikan akses layanan produk BRI bagi mitra dan merchant dalam ekosistem Go-Jek, serta karyawan Go Pay dan Gojek. "Harapan kami dengan kerjasama ini mampu meningkatkan penetrasi produk dan layanan perbankan BRI di seluruh lapisan masyarakat," kata dia.
Inovasi dalam bidang teknologi merupakan sebuah peluang agar bisa menjangkau masyarakat serta memudahkan mengakses produk dan layanan perbankan. Di sisi lain, sinergisitas juga diyakini bisa memberikan nilai tambah kepada kedua belah pihak, sekaligus membuktikan fintech bisa menjadi partner strategis bagi perbankan di Indonesia.
Apalagi, Go Pay dan BRI memiliki kelebihan masing-masing sehingga dapat saling mengisi dari kedua belah pihak. BRI memiliki jangkauan luas hingga pelosok tanah air dengan berbagai macam produk perbankan untuk berbagai kalangan. Sedangkan Go-Pay memiliki keunggulan dari sisi teknologinya.
CEO Go-Pay Aldi Haryopratomo mengatakan kerjasama antara fintech seperti Go-Pay dengan perbankan merupakan langkah tepat memberikan kemudahan akses layanan keuangan, kepada jutaan keluarga yang belum terjangkau layanan perbankan.