close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
BRI siap mengucurkan kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani khusus penggilingan padi senilai Rp10,6 Triliun/ Antara Foto
icon caption
BRI siap mengucurkan kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani khusus penggilingan padi senilai Rp10,6 Triliun/ Antara Foto
Bisnis
Senin, 09 April 2018 13:09

BRI siap kucurkan KUR Petani Rp10,6 triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., siap mengucurkan kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani khusus penggilingan padi senilai Rp10,6 T.
swipe

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., siap mengucurkan kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani khusus penggilingan padi senilai Rp10,6 triliun.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan BRI tengah mengkaji skema penyaluran KUR bagi perusahaan penggilingan dan pengeringan padi yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Direktur Jaringan dan Layanan BRI Osbal Saragih menjelaskan, perseroan telah mengalokasikan dana sebesar Rp2,6 triliun untuk KUR sektor mikro termasuk sektor pertanian hingga Maret 2018. 

"Itu untuk sektor produktif juga, sektor pertanian, sektor peternakan berbagai sektor produktif yang kita biayai di seluruh Indonesia," ujar Osbal, Minggu (8/4). 

Bank pelat merah ini siap mengalokasikan dana KUR senilai Rp10,6 triliun untuk sektor mikro. Sedangkan, untuk menengah sebesar Rp69 triliun. Penyaluran langsung diberikan kepada pengusaha penggilingan dan pengeringan padi. 

Dengan penyaluran KUR ini, sambungnya, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah untuk para pengusaha yang mempunyai penggilingan, terutama agar memiliki alat pengering padi. Sehingga, setelah memiliki alat pengering, kualitas beras menjadi lebih baik. Terutama, ketika proses pengeringan menjadi sulit saat musim hujan.

Terpisah, Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan, yang menjadi persoalan selama ini adalah kaitannya dengan masa pasca panen.

"Penanganan pasca panen ini berakibat pada rendemennya yang masih rendah kemudian kualitasnya yang kurang baik. 95% persoalan adalah penggilingan. Selama ini, kita kesulitan terhadap melakukan revitalisasi, termasuk mengadakan alat pengering," jelas Surtanto kepada Alinea.id.

Alat pengering padi (dryer) ini, menurut dia, tentunya perlu modal. Dia telah menyampaikan langsung kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution untuk membantu merevitalisasi penggilingan padi agar hasil panen membaik, termasuk menambah alat-alat lain.

Dia berharap, dengan menyelesaikan persolan terbesar itu, pemerintah dapat menyangga pengadaan pangan nasional. Sebelumnya Surtanto juga telah menyampaikan infromasi ini kepada Kementerian Pertanian dan Kementerian Dalam Negeri. Namun, hingga saat ini belum ada hasil nyata terhadap aduannya tersebut. 

"Tapi Pak Menko Perekonomian sudah menyampaikan langsung, katanya sudah disiapkan. Ada sekitar 13.000 penggilingan yang bisa kita revitalisasi. Dari 172.000 penggilingan padi yang kecil. Karena KUR pasti yang kecil-kecil. Bukan yang besar, paling menengah ke bawah," terang Surtanto. 

Dengan adanya kucuran dana untuk para penggiling padi yang tergabung pada Perpadi, Surtanto berharap, ke depan hasil panennya bisa menghasilkan beras yang berkulitas sehingga berguna untuk menyangga pangan nasional. 

"Bisa untuk Bulog dan tentu akan diolah menjadi beras premium dengan kelas besar. Jadi pasti bisa menjadi penyangga pemerintah untuk sektor pangan," kata dia. 

img
Cantika Adinda Putri Noveria
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan