Kredit perbankan mencatat kenaikan di tengah hantaman pandemi Covid-19. Salah satunya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) yang menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp253,25 triliun pada akhir kuartal I-2020. Penyaluran kredit tersebut tumbuh 4,59% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp242,13 triliun di kuartal I-2019.
Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury mengatakan, penopang terbesar pertumbuhan kredit Bank BTN berasal dari segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi. Segmen ini menempati porsi sebesar 44,53% dari total kredit di emiten bersandi saham BBTN tersebut.
"Segmen ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,57% menjadi Rp112,78 triliun pada kuartal I-2020, dari Rp101,9 triliun pada kuartal I-2019," kata Pahala dalam keterangan resminya, Jumat (15/5).
Pada segmen KPR nonsubsidi yang menempati porsi sebanyak 31,58%, penyaluran kredit tercatat sebesar Rp79,99 triliun pada kuartal I-2020. Secara total, kredit di sektor perumahan Bank BTN mencatatkan kenaikan sebesar 4,14% dari Rp219,73 triliun pada kuartal I-2019 menjadi Rp228,82 triliun di kuartal I-2020.
Segmen kredit nonperumahan Bank BTN juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 9,05% menjadi Rp24,43 triliun dari Rp22,41 triliun pada kuartal I-2019. Kenaikan di segmen ini ditopang melesatnya penyaluran kredit korporasi sebesar 87,75% menjadi Rp6,54 triliun pada triwulan pertama 2020.
Di tengah pandemi ini, Pahala menjelaskan pihaknya juga terus memacu bisnis digital banking perseroan. Pahala menyebut layanan mobile banking perseroan naik menjadi lebih dari 1,2 juta akun dengan transaksi mencapai Rp2,62 triliun pada kuartal I-2020. Pengajuan KPR melalui BTN Properti Mobile per kuartal I-2020 juga mencapai lebih dari 9.000 unit dengan nilai sekitar Rp3,11 triliun.
Portal BTN Properti dengan lebih dari 631.000 unit hunian juga telah mencatatkan pengajuan kredit senilai Rp356 miliar pada kuartal I-2020. Begitu pula dengan situs Rumah Murah BTN yang telah dikunjungi 152.000 pengunjung dengan penjualan mencapai Rp31,4 miliar dari total aset senilai Rp13,7 triliun.