PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) kian getol menggenjot pertumbuhan kredit. Salah satunya dengan menggandeng platform financial technology (fintech), KoinWorks untuk penyaluran kredit.
Direktur Utama BBTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan total nilai kredit dari BBTN yang disalurkan melalui KoinWorks mencapai Rp75 miliar. Nilai itu merupakan penyaluran tahap awal.
Kemitraan ini, kata Pahala, menjadi dukungan perseroan mendorong pengembangan dan peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya di sektor properti. Melalui kerja sama penyaluran kredit ini, emiten bersandi saham BBTN ini berupaya memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memiliki kemampuan gerak lebih besar di rantai pasok sektor properti.
“Dengan akses dan dana kredit BBTN melalui KoinWorks, kami berharap pelaku UMKM dapat mengisi rantai pasok di industri properti untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor tersebut,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/10).
Dengan menggandeng KoinWorks, lanjutnya, perseroan meyakini bakal mampu membuat analisa kredit dan customer experience menjadi lebih baik. Melalui kemitraan ini, calon debitur UMKM di sektor properti seperti pemasok, kontraktor, dan subkontraktor dapat mengakses kredit hingga Rp1 miliar melalui layanan KoinBisnis dalam platform KoinWorks.
Sementara itu, CEO dan Co-founder KoinWorks Benedicto Haryono mengatakan kerja sama ini menambah deretan mitra strategis KoinBisnis untuk penyaluran pembiayaan UKM di Indonesia.
“Melalui kemitraan ini juga kembali membuktikan bahwa sistem credit scoring yang digunakan oleh KoinWorks untuk KoinBisnis terbukti dapat membantu perluasan akses penyaluran pembiayaan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui UKM,” ujar Benedicto.
Sementara itu, hingga kini BBTN telah membina 4.792 debitur UMKM baik di segmen konvensional maupun syariah. Ribuan debitur tersebut terdiri atas 13 sektor usaha mulai dari real estate, konstruksi, hingga pertanian.
Hingga Agustus 2020, BBTN telah menyalurkan kredit ke sektor small medium enterprises (SME) sekitar Rp1,9 triliun. Posisi tersebut naik 18,19% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp1,63 triliun di periode yang sama tahun lalu.