Buat Anda yang ingin berinvestasi di pasar modal, kini lebih mudah membuka rekening efek secara digital.
PT Indo Premier Sekuritas bekerja sama dengan PT Bank Permata Tbk. (BNLI) meluncurkan terobosan terbaru dalam menyederhanakan proses pembukaan rekening efek saham dan reksa dana secara digital penuh, tanpa memerlukan tanda tangan basah calon investor.
Sebelumnya, proses pembukaan rekening efek bisa memakan waktu beberapa hari karena masih diperlukannya tanda tangan basah dan verifikasi melalui tatap muka.
Akan tetapi, dengan proses terbaru ini cukup memerlukan waktu kurang dari 1 jam untuk pembukaan rekening efek saham dan reksadana.
"Cara yang lama masih banyak memakan waktu yang melibatkan dokumen fisik, tatap muka, tanda tangan basah. Mungkin itulah cara yang kami miliki, sehingga untuk efisiensi kami ciptakan terobosan baru," ujar Presiden Direktur PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/10).
Nantinya, kata dia, calon investor cukup melakukan registrasi secara digital dengan mungunduh terlebih dahulu aplikasi Ipotgo dan Ipotpay milik Indo Premier, memasukkan nomor KTP elektronik, mengunggah foto diri dengan memegang KTP-el dan foto spesimen tanda tangan.
Dalam waktu kurang dari satu jam, nasabah akan mendapatkan rekening efek sebagai rekening transaksi, sub rekening efek (SRE) sebagai rekening penyimpanan efek, nomor SID (Single Investor Identification) serta rekening dana nasabah (RDN) yang dibukakan di Permata Bank sebagai bank RDN terdaftar untuk rekening penampungan dana.
Kustodion Sentral Efek indonesia (KSEI) mencatat sampai saat ini, Selasa (23/10), jumlah investor yang sudah terdaftar atau yang memiliki SID sebanyak 1,5 juta investor di pasar modal.
“Terobosan ini, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan jumlah investor baru secara signifikan, karena permasalahan utama yang menjadi keluhan calon investor yang ingin bertransaksi efek sudah bisa diatasi," jelas Moleonoto.
Kemudahan ini diyakini bisa menumbuhkan animo positif masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di efek saham maupun reksa dana, serta diharapkan bisa meningkatkan pemerataan dan akses ke pasar modal bagi investor-investor yang di daerah.
Moleonoto menjelaskan, dalam proses pembukaan rekening efek instan ini, Indo Premier bekerja sama dengan Permata Bank sebagai penyedia RDN, karena terobosan teknologi yang diadopsi Permata Bank merupakan komponen penting yang memungkinkan proses pembukaan rekening efek instan ini bisa direalisasikan.
"Dengan RDN tersebut, investor mendapatkan keamanan ekstra, karena dana ditampung dalam rekening khusus atas nama investor yang setiap saat bisa diakses, dan mendapatkan kemudahan dalam berinvestasi tanpa harus direpotkan dengan aktivitas pemindahan dana yang memakan waktu dan biaya," tambahnya.
Indo Premier Sekuritas dan Bank Permata memanfaatkan teknologi untuk penggunaan tanda tangan secara elektronik dan video call untuk pengganti face to face. Dengan demikian, pemanfaatan teknologi tersebut, tidak ada lagi dokumen hardcopy yang perlu disampaikan oleh calon investor kepada Indo Premier Sekuritas dan Bank Permata.
"Kerja sama ini sejalan dengan komitmen Permata Bank untuk terus berinovasi memberikan produk dan layanan yang simple fast dan reliable. Kedepannya kami akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dan mudahnya berinvestasi di efek saham dan reksa dana serta mengembangkan teknologi yang menunjang," ujar Direktur Utama Bank Permata Ridha Wirakusumah.
Terobosan teknologi pembukaan efek ini akan melengkapi penawaran platform investasi digital yang sudah disediakan oleh Indo Premier, seperti Ipotstock sebagai platform investasi saham, Ipotfund sebagai supermarket online reksa dana, Ipotpay sebagai platform investasi reksa dana pasar uang, dan Ipotnews selaku portal berita pasar modal.
Menanggapi peluncuran proses pembukaan rekening efek secara full digital, Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi mengatakan, adanya layanan digitalisasi pembukaan rekening efek dan RDN dari Indo Premier Sekuritas dan Bank Permata yang memanfaatkan teknologi terkini dan data kependudukan Ditjen Dukcapil tentunya akan membuat pembukaan rekening untuk di pasar modal khususnya individu lokal menjadi lebih mudah, cepat, namun datanya tetap valid.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menyebut, selain mudah dan cepat namun pembukaan rekening secara digital ini juga harus sesuai aturan pasar modal. "Semoga dengan Ipotgo tersebut jumlah investor semakin meningkat," pungkasnya.