close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
BUMN Dahana memproduksi bahan peledak untuk proyek infrastruktur, pertambangan, migas, hingga pesawat tempur Sukhoi. / Dahana
icon caption
BUMN Dahana memproduksi bahan peledak untuk proyek infrastruktur, pertambangan, migas, hingga pesawat tempur Sukhoi. / Dahana
Bisnis
Selasa, 12 November 2019 18:14

BUMN bahan peledak meraup berkah proyek infrastruktur

BUMN Dahana memproduksi bahan peledak untuk proyek infrastruktur, pertambangan, migas, hingga pesawat tempur Sukhoi.
swipe

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bahan peledak, PT Dahana (Persero), optimistis mampu mendapatkan 30% pangsa pasar dari proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh BUMN Karya.

Direktur Utama Dahana Budi Antono mengatakan pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas pemerintah membawa berkah bagi Dahana. Pasalnya, Dahana telah memiliki berbagai pengalaman di sektor kuari dan konstruksi seperti pembangunan jalan tol Trans Sumatera dan pembangunan jalur lintasan kereta cepat Jakarta-Bandung.

“Inovasi Dahana di bidang peledakan mempunyai manfaat yang besar pada sektor konstruksi. Selama ini inovasi teknologi masih berpusat pada produk-produk pembangunan dan melupakan rantai pasok seperti bahan peledak,” kata Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id, Selasa (12/11).

Budi melanjutkan, di bidang pertambangan, saat ini Dahana telah mengembangkan produk baru bernama Dahana Watergel (Dawagel) yang merupakan bahan peledak Watergel dengan bentuk Bulk Explosives.

Kemudian di sektor migas, Dahana tengah mengembangkan layanan Preloading survei seismik. Preloading bahan peledak seismik adalah salah satu kegiatan dalam survei seismic dengan memasukkan bahan peledak dayagel seismic ke dalam lubang tembak, shotpoint dalam survei seismik.

Lalu pada sektor pertahanan, Dahana terus menggenjot pendapatan dari sektor ini dengan memproduksi Bom P-100L untuk pesawat tempur jenis Sukhoi. Budi mengatakan dalam kunjungan kerja ke PT Pindad (Persero), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berpesan agar Dahana terus mengembangkan bahan peledak pertahanan, terutama roket dan rudal.

"Dukungan pemerintah untuk pembangunan industri propelan dan pabrik amonium nitrat juga menjadi kabar baik untuk kemandirian industri bahan peledak khususnya, dan kemandirian industri pertahanan," ujar Budi.

Ekspansi Asia Pasifik

Dahana terus melakukan ekspansi bisnis dengan ekspor bahan peledak ke luar negeri. Maret 2019 lalu, Dahana mengirim sebanyak 37.500 Kilogram (Kg) bahan peledak berjenis cartridge emulsion. Dahana kemudian melakukan pengiriman kedua pada tahun 2019 dengan mengirim 86.000 Kg atau setara delapan kontainer cartridge emulsion ke Johnex Explosives Australia.

Budi mengatakan pengiriman kedua ini adalah bukti dan wujud kepercayaan konsumen pada perseroan, karena pembelian yang dilakukan pihak Australia semakin meningkat.

"Selain itu, bukti produk bahan peledak Dahana memiliki standar produk dan standar packaging yang memenuhi standar internasional untuk barang ekspor," tutur Budi.

Budi melanjutkan, pihaknya akan melebarkan sayap bisnisnya di kawasan Asia Pasifik. Rencananya, perseroan akan melakukan ekspor ke negara seperti Fiji dan Jepang.

"Selain ke Australia, kami ekspor juga ke Timor Leste untuk mendukung proyek pelabuhan Tibar Bay Port di Dili. Beberapa waktu ke depan kami sedang mempersiapkan ekspor ke Fiji dan Jepang," ujarnya.

Budi menargetkan rencana ekspor ke tiga negara tersebut bisa terrealisasikan pada 2020. Perseroan menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp29,64 miliar dari ekspor tersebut.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan