PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) menggelar mudik gratis bagi masyarakat yang memiliki sepeda motor. Catat jadwal dan cara daftarnya.
Pada mudik 2018 ini Pelni dipercaya Kementerian Perhubungan untuk mengangkut pemudik sepeda motor dari Jakarta ke Semarang pergi pulang.
Mudik gratis sepeda motor dimulai tanggal 9 Juni hingga 22 Juni 2018, pendaftaran mudik sepeda motor telah dibuka sejak 23 Maret akan berakhir 2 Juni 2018.
Pemudik sepeda motor dapat mendaftar melalui aplikasi, selanjutnya diverivikasi kepastian keberangkatannya.
Selain melayani mudik gratis sepeda motor, Pelni bersinergi dengan 23 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan memberangkatkan Mudik Bareng BUMN 2018 dengan menyediakan 23.908 tiket ke berbagai jurusan.
BUMN yang mudik menggunakan kapal Pelni terdiri Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, Pupuk Indonesia, Semen Indonesia, Jasa Marga, Jasa Raharja, Jiwasraya, Askrindo, Indonesia Re, PPA, Pelindo 1, Pelindo 3, Pelni, RNI, Telkom, Brantas Abipraya, Pertamina, Jasindo, Perum Jamkrindo dan Perum Bulog.
Vice President Angkutan Penumpang PT Pelni (Persero) Sukendro menambahkan tiket kapal Pelni dapat dibeli secara online di beberapa chanel yang bekerja sama dengan PT Pelni (Persero), loket Pelni, travel agen, website, Call Center Pelni 162, Alfamart, Indomaret, Fastpay, Darma Wisata dan MMBC.
Tiket kapal mulai dijual H-45. Sistem tiket akan mengarah ke digitalisasi, ke depan beli tiket bisa dengan HP.
"Kami terus berusaha menyajikan semudah mungkin cara membeli tiket kapal Pelni. Pembayaran sudah bisa dengan EDC Bank Himbara BRI, BNI dan Bank Mandiri," katanya dilansir Antara, Kamis (17/5).
Tiket kapal dijual satu tiket untuk nama dan satu kasur/kursi. Nama yang ada di tiket harus sama dengan nama yang akan bepergian. Tiket penumpang akan diverifikasi melalui departure control system (DCS) di pelabuhan pemberangkatan.
Bila tiket dan identitas tidak sama, tiket dinyatakan hangus dan tidak berlaku, tidak boleh naik kapal.
Siapkan 26 armada mudik
Pelni juga menyiapkan 26 armada untuk melayani angkutan lebaran 1439 Hijriyah, tahun 2018.
Direktur Armada PT Pelni Tukul Harsono dalam keterangan tertulis di Jakarta, mengatakan kapal akan singgah di 91 pelabuhan, melayani 1.100 ruas menempuh jarak 98.329 mil dengan kapasitas 53.763 penumpang per hari, termasuk dispensasi.
Selain menyiapkan 26 armada dengan trayek Nusantara, Pelni juga menyiapkan 47 armada kapal perintis untuk melayani pemudik ke 305 pelabuhan, 4.620 ruas dari pulau-pulau besar ke pulau terpencil dan terluar.
"Selama ini mudik lebih dikenal dari Jakarta ke Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, mudik dengan kapal Pelni melayani hampir ke seluruh pulau di Tanah Air," katanya.
Direktur Usaha Angkutan Penumpang OM Sodikin mengatakan angkutan Lebaran dengan kapal Pelni akan berlangsung selama 30 hari atau satu bulan, dimulai Kamis (31/5) hingga Sabtu (30/6).
"Masa angkutan Lebaran dengan kapal laut lebih lama dibanding angkutan darat dan udara," terang OM Sodikin.
Dalam lima tahun terakhir, lanjut dia, tren pemudik menurun.
Pada 2012 tercatat 815.392 orang, tahun 2013 menjadi 708.272 orang, sementara pada 2014 tercatat 763.916 orang, tahun 2015 menjadi 693.793, tahun 2016 tercatat 586.322 orang dan tahun 2017 menjadi 573.944 orang.
Dia menambahkan penumpang angkutan Lebaran hampir setiap tahun cenderung turun.
Dari 91 pelabuhan tercatat ada 10 pelabuhan dengan embarkasi tertinggi pertama Cabang Makasar 50.989 pelanggan, Surabaya 36.555 pelanggan, Balikpapan 34.448 pelanggan, Baubau 28.731 pelanggan, Ambon 25.846 pelanggan, Pulau Batam 24.830 pelanggan, Sorong 24.534, Kumai 21.236 pelanggan, Jayapura 20.357 pelanggan dan Manokwari 18.722 pelanggan.
Pelni membagi tiga klaster pelayanan, wilayah barat terdiri Tanjung Priok, Tanjung Pandan, Pontianak, Batam, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Belawan, Pulau Natuna, Semarang, Surabaya, Sampit, dan Kumai. Wilayah tengah terdiri Makasar, Baubau, Balikpapan, Nunukan, Tarakan, Pare-pare, Bima, Labuan Bajo, Lewoleba dan Kupang.
Untuk wilayah timur, Ambon, Banda Neira, Namlea, Ternate, Tual, Sorong, Manokwari, Biak, Serui, Nabire dan Jayapura. Komposisi penumpang wilayah barat 39%, wilayah tengah 43% dan wilayah Timur 19%.
Tukul Harsono menambahkan untuk mengantisipasi permintaan, Pelni melakukan pengaturan rute (rerouting) ke ruas-ruas padat penumpang, di antaranya untuk wilayah barat Batam-Belawan, Kumai-Semarang, Sampit-Semarang, Kumai-Surabaya, Sampit-Surabaya dan Balikpapan-Surabaya.
Pelni tidak menambah armada namun menambah frekuensi pada ruas padat penumpang dengan me-rerouting kapal.