close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Maskapai Singapore Airlines (SIA). Foto istimewa
icon caption
Maskapai Singapore Airlines (SIA). Foto istimewa
Bisnis
Jumat, 10 Juni 2022 19:39

CAAS, Singapore Airlines, dan Temasek luncurkan kredit bahan bakar berkelanjutan

Kurangnya insentif saat ini untuk penggunaan bahan bakar hijau, menyebabkan harga akan tetap tinggi dan tidak layak secara ekonomi.
swipe

Otoritas Penerbangan Sipil Singapura atau Civil Aviation Authority of Singapore (CAAS), Singapore Airlines (SIA), dan Temasek sebuah perusahaan investasi gobal akan meluncurkan penjualan kredit bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) pada Juli 2022.

Penjualan kredit SAF adalah bagian dari proyek percontohan CAAS-SIA-Temasek yang diumumkan tepat di November 2021 untuk mempercepat penggunaan SAF di Singapura.

Ada 1.000 kredit SAF akan tersedia untuk dijual. Jumlah ini diperoleh dari 1.000 ton SAF murni yang dicampur, dikirim, dan diangkut dari Bandara Changi Singapura, dan diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon dioksda sebesar 2.500 ton, artinya setiap kredit yang dibeli akan membantu mengurangi 2,5 ton emisi karbon dioksida.

Lewat peluncuran kredit SAF ini, memberikan kesempatan pelaku perjalanan individu, korporat, dan perusahaan ekspedisi, untuk turut serta berkontribsi bagi lingkungan dalam mengurangi jejak karbon, serta memajukan penggunaan SAF untuk industri penerbangan yang berkelanjutan.

Kredit SAF ini rencananya didaftarkan sebagai bagian dari proyek percontohan dalam Roundtable on Sustainable Biomaterials (RSB) Book & Claim System untuk memastikan bahwa transaksi kredit SAF dilakukan dengan cara yang terpercaya dan transparan, tanpa perhitungan kredit ganda.

Senior Vice President Corporate Planning, Singapore Airlines Lee Wen Fen mengatakan, dengan terdaftarnya kredit SAF dalam RSB Book & Claim System, maka akan meningkatkan penggunaan SAF secara kolektif.

“Kredit SAF yang terdaftar dan dapat dipertanggungjawabkan dalam sistem The Book & Claim RSB akan membantu mengakselerasi dan meningkatkan penggunaan SAF secara kolektif memperkuat komitmen kami dalam mencapai nol emisi karbon di 2050,” jelas Lee Wen Fen dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/6).

Sementara Chief Executive Officer, Climate Impact X (CIX) Mikkel Larsen  menyampaikan, kurangnya insentif saat ini untuk penggunaan bahan bakar hijau, menyebabkan harga akan tetap tinggi dan tidak layak secara ekonomi.

Oleh karena itu, Kredit SAF mampu memacu penggunaan bahan bakar hijau dengan memungkinkan harga yang kompetitif. Selain itu, dapat menyalurkan pembiayaan ke proyek-proyek yang dapat mendorong penggunaan bahan bakar berkelanjutan pada skala yang diperlukan untuk mendukung dekarbonisasi di sektor penerbangan. Bertujuan untuk meningkatkan akses ke kredit karbon berkualitas di seluruh dunia dan mendorong damak lingkungan dalam skala besar, CIX melakukan upaya berkelanjutan untuk menyusun proyek yang teruji pada platform CIX.

CIX sendiri adalah bursa global dan pasar kredit karbon berkualitas tinggi yang berbasis di Singapura. Saat ini CIX sedang mempertahankan kualitas kredit karbon yang ditawarkan melalui platformnya dan berkomitmen pada pendekatan berintegritas tinggi untuk meningkatkan pasar karbon sukarela.

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan