Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas cabai masih menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar pada bulan Agustus 2019 dari kelompok bahan makanan.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan inflasi cabai merah menyumbang sebesar 0,10% terhadap inflasi. Sementara untuk cabai rawit menyumbang sebesar 0,07%.
"Inflasi yang disumbang oleh komoditas cabai dikarenakan masih masuk musim kemarau," katanya dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (2/9).
BPS mencatat inflasi pada Agustus 2019 sebesar 0,12%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode tahun lalu yang hanya sebesar 0,05%.
Dia melanjutkan, dari kelompok bahan makanan inflasi juga turut disumbang oleh komoditas ikan segar sebesar 0,01% dan juga kentang dengan besaran yang sama 0,01%.
Sementara itu, di luar empat komoditas tadi, komoditas lainnya di kelompok yang sama malah mengalami deflasi.
"Deflasi di kelompok makanan terjadi karena mulai turunnya harga komoditas di pasaran yang disebabkan panen di beberapa komoditas," ucapnya.
Sementara itu, Kelompok makanan pada Agustus 2019 menyumbang deflasi sebesar 0,06%. Komoditas yang dominan menyumbang deflasi adalah bawang merah sebesar 0,08%; tomat sayur sebesar 0,06%; lalu bawang putih sebesar 0,02% dan juga bayam sebesar 0,02%.
Selain itu, deflasi juga disumbang oleh komoditas daging ayam ras, sawi, kangkung, anggur, jeruk, dan tomat buah masing-masing sebesar 0,01%.
Sementara untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 0,05%. Dengan sumbangan terbesar dari sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,35%. Sedangkan dari sisi komoditas rokok kretek dan rokok kretek filter menyumbang inflasi paling besar sebesar 0,01%.