close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi. Istimewa
icon caption
ilustrasi. Istimewa
Bisnis
Senin, 07 November 2022 12:04

Bayar utang luar negeri dan menjaga rupiah, cadangan devisa turun jadi US$130,2 M

Penurunan cadangan devisa karena pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi rupiah.
swipe

Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir bulan Oktober 2022 pada posisi yang tinggi yaitu US$130,2 miliar meskipun sedikit menurun dibandingkan dengan posisi akhir di bulan September 2022 yang sebesar US$130,8 miliar.

Menurut Direktur Departemen Komunikasi Junanto Herdiawan, penurunan cadev ini karena pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi rupiah.

“Penurunan cadev pada Oktober 2022 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah, sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global,” jelas Junanto dalam keterangan resmi tertulis, Senin (7/11).

Dengan nominal cadangan devisa US$130,2 ini, artinya setara dengan pembiayaan 5,8 bulan impor atau 5,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Junanto menambahkan, posisi cadev tersebut bisa menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

“BI menilai, cadangan devisa ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” tandas Junanto.

Ke depan, BI memandang cadev tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung proses pemulihan ekonomi nasional. 

Terkait utang luar negeri (ULN)  Indonesia, pada laporan BI sebelumnya, ULN Indonesia pada Agustus 2022 mengalami penurunan dari bulan sebelumnya yaitu dari US$400,2 miliar menjadi US$397,4 miliar, atau berkontraksi 6,5% year on year (yoy) dari bulan Juli 2022.

Penurunan ULN pada Agustus 2022 didorong oleh penurunan ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) dan swasta yang masing-masing sebesar US$185,6 dan US$204,1 miliar.

Penurunan ULN sektor publik terjadi karena adanya penurunan pinjaman yang sejalan dengan pelunasan pinjaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan penarikan pinjaman dalam mendukung pembiayaan program dan proyek prioritas. Sedangkan penurunan ULN sektor swasta terjadi karena adanya kontraksi ULN lembaga keuangan dan perusahaan bukan lembaga keuangan.

Kemudian untuk posisi rupiah per hari ini Senin (7/11) terhadap dollar Amerika Serikat (AS) adalah sebesar Rp15.678 per US$. 

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan