close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Mantan Menteri Keuangan 2013-2014 Muhamad Chatib Basri. Foto feb.ui.ac.id
icon caption
Mantan Menteri Keuangan 2013-2014 Muhamad Chatib Basri. Foto feb.ui.ac.id
Bisnis
Rabu, 27 Januari 2021 18:15

Chatib Basri: Indonesia harus pulih duluan sebelum negara maju

Chatib mengusulkan agar pemerintah mengeluarkan exit strategy dari kebijakan stimulus fiskal yang tengah berlangsung.
swipe

Mantan Menteri Keuangan 2013-2014 Muhamad Chatib Basri menuturkan, Indonesia harus lebih cepat pulih dari negara-negara maju, sebelum mereka melakukan normalisasi terhadap kebijakan pelonggaran moneternya (quantitative easing).

Situasi tersebut pernah terjadi pada 2013 (taper tantrum). Di mana uang akan kembali ke AS. Hal tersebut akan membuat rupiah mengalami tekanan.

"Rupiah yang Rp14.000/US$ akan mengalami tekanan karena uang kembali lagi ke AS, setelah melakukan normalisasi kebijakan moneternya," kata Chatib dalam webinar series Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, Rabu (27/1).

Pada situasi itu, maka pemerintah dan Bank Indonesia (BI) harus melakukan pengetatan untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Hal ini berpotensi membuat pemulihan ekonomi menjadi terganggu.

Untuk menghindarinya, Chatib mengusulkan agar pemerintah mengeluarkan exit strategy dari kebijakan stimulus fiskal yang tengah berlangsung. Apalagi, pemerintah telah menargetkan defisit APBN pada 2023 harus kembali di bawah 3% seperti sebelum pandemi.

Menurutnya, timing pemerintah untuk menarik stimulus fiskal harus benar-benar tepat. Sebab, apabila pemerintah terlalu cepat menarik stimulus fiskal, risiko kontraksi ekonomi justru bisa terjadi di 2023.

"Kapan stimulus fiskal harus ditarik, menjadi sangat penting. Begitu juga tax holiday dan berbagai macam insentif pajak yang tidak efektif di 2020. Karena kalau perusahaan rugi, dia enggak bayar pajak, tetapi dia mungkin dibutuhkan di 2021 dan 2022," tuturnya.

Adapun upaya mengatasi pandemi menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi. Apabila pandemi diatasi lebih dulu dari negara maju, maka Indonesia bisa exit lebih cepat dibanding negara maju.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan