PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menargetkan marketing sales sebesar Rp6,7 triliun tahun 2020 atau naik 9% dari 2019. Pada 2019, Ciputra meraih marketing sales Rp6,1 triliun atau tumbuh 6%.
Head of Investor Relations and Corporate Finance Ciputra Aditya Ciputra Sastrawinata mengatakan pertumbuhan 6% tersebut meruapakan pertumbuhan pertama yang dialami Ciputra sejak tahun 2013.
"Jadi habis 2013 itu, setiap tahun marketing sales kita yang organik turun sampai 2018. Nah, 2018 akhirnya kita bisa tumbuh 6%," kata Aditya ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/2).
Aditya mengatakan pertumbuhan tersebut terdorong akibat produk-produk yang dijual sesuai dengan permintaan pasar. Tahun 2019, lanjut Aditya, Ciputra fokus memasarkan rumah kepada pembeli rumah pertama atau end-user. Sehingga, banyak proyek Ciputra yang fokus mengembangkan perumahan di bawah Rp2 miliar.
"Di tahun 2019 itu, komposisi penjualan kami dari rumah yang di bawah Rp2 miliar 73% dari semua penjualan. Itu paling besar sepanjang sejarah perusahaan," ucap Aditya.
Aditya melanjutkan, penjualan Ciputra pada 2019 juga terbantu dengan adanya relaksasi loan-to-value (LTV) yang dikeluarkan Bank Indonesia. Menurutnya, kebijakan ini lebih berpengaruh dibandingkan dengan pelonggaran batas kena Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
Tahun lalu, kata Aditya, 53% dari pembeli Ciputra itu skema kredit pemilikan rumah (KPR) untuk pembayarannya.
"Jadi tahun lalu itu kita ada dua record high. Pertama penjualan rumah di bawah Rp2 miliar yang menyumbang pendapatan 73%, dan 53% pembayaran menggunakan KPR," tutur Aditya.
Untuk tahun 2020, Aditya mengatakan Ciputra masih akan melakukan ekspansi dengan mengembangkan proyek perumahan dan apartemen berkonsep transit oriented development (TOD). Namun, Aditya belum bisa menyebutkan angka pasti investasi Ciputra di dua proyek tersebut.
Proyek perumahan oleh Ciputra tahun ini, kata Aditya, berlokasi di Kota Malang, Jawa Timur dengan luas 32 hektare (ha). Ciputra memasarkan unit perumahan tersebut dengan kisaran Rp900 juta-Rp3 miliar.
Sementara untuk proyek TOD Ciputra, lanjut Aditya, berada di Ciracas, Jakarta Timur. Proyek tersebut berada di lahan seluas 7 ha.
"Yang di Ciracas itu tanah kita 7 ha, sudah cukup besar untuk proyek apartmen. Jadi kita bisa membangun sekitar 10 atau 12 tower di 7 ha tersebut," tutur Aditya.
Capex 2020
Untuk mendukung kinerja perusahaan tahun ini, Aditya mengatakan Ciputra menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp1,5 triliun.
Capex tersebut akan digunakan untuk proyek pusat perbelanjaan Ciputra di Tangerang dan Surabaya, serta menambah landbank perseroan.
Emiten berkode saham CTRA ini memiliki tiga proyek pusat perbelanjaan di Tangerang dan Surabaya. Untuk Tangerang, perseroan membangun CitraRaya Tangerang di area seluas 26.000 meter persegi.
"Shopping mall kami di Tangerang rencananya buka dua bulan lagi, ngejar buka sebelum lebaran. Lokasinya di tengah-tengah proyek Citra Raya Tangerang. Kami berharap mal itu bisa membantu penjualan rumah di Citra Raya," kata Aditya.
Dua mal lainnya berada di Surabaya yaitu CitraLand Surabaya dan proyek perluasan mal Ciputra World Surabaya.
Sedangkan untuk landbank, Aditya mengatakan Ciputra menganggarkan capex sebanyak Rp500 miliar hingga Rp1 triliun. Aditya mengatakan pihaknya tak menentukan berapa luasan lahan yang diincar untuk menambah landbank.
"Kami biasanya menambah landbank di kota-kota besar di Pulau Jawa, terutama Jakarta dan Surabaya," ucap dia.
Aditya mengatakan Ciputra tak mengincar menambah landbank di luar Pulau Jawa. Biasanya, kata dia, Ciputra akan menerapkan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan pemilik lahan.