close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Candra Ciputra akan melanjutkan jabatan Direktur Utama Ciputra Group yang diduduki sejak 2012. Alinea.id/Nanda Aria
icon caption
Candra Ciputra akan melanjutkan jabatan Direktur Utama Ciputra Group yang diduduki sejak 2012. Alinea.id/Nanda Aria
Bisnis
Kamis, 28 November 2019 19:09

Ciputra wafat, putra ketiga siap jadi nakhoda Ciputra Group

Candra Ciputra akan melanjutkan jabatan Direktur Utama Ciputra Group yang diduduki sejak 2012.
swipe

Pengusaha properti Ciputra wafat pada usia 88 tahun meninggalkan perusahaan yang dirintis sejak 1981, Ciputra Group. Anak pertama taipan real estate tersebut, Rina Ciputra Sastrawinata, menyatakan bisnis ini akan diteruskan oleh putra ketiga yakni Candra Ciputra.

Candra Ciputra menduduki jabatan Direktur Utama Ciputra Group sejak 2012. Rina juga mengatakan tidak ada perubahan struktur organisasi setelah ayahnya meninggal dunia.

"Nakhoda bisnis kami mempertahankan bentuk organisasi yang sekarang. Direktur utama kami adalah Pak Candra Ciputra. Jadi tidak ada perubahan dari organisasi," katanya dalam konferensi pers di Artpreneur Lippo Avenue, Jakarta, Kamis (28/11).

Rina mengibaratkan perusahaan Ciputra Group tersebut seperti sebuah bahtera yang berlayar di tengah lautan. Dengan kepergian Pak Ci, begitu Ciputra akrab disapa, grup bisnis yang telah berjalan sejak tahun 1981 tersebut seperti kehilangan navigatornya.

"Bisnis kami tentunya tidak ada perubahan apa-apa, hanya memang kami sangat kehilangan navigator kami," ujarnya.

Ia pun mengatakan Ciputra Group telah memasuki kepemimpinan generasi ketiga dari keluarga Ciputra, dan masih terus membutuhkan peran penting keluarga. Telah banyak anggota keluarga Ciputra generasi ketiga yang menduduki posisi-posisi penting di dalam perusahaan.
 
"Sudah ada generasi ketiga dari keluarga Ciputra yang sudah aktif, bahwa keluarga tetap ingin ikut aktif, jadi ada beberapa dan sudah menduduki jabatan penting di perusahaan," ucapnya.

Dia juga menuturkan, sebelum kepergiannya, Ci banyak berpesan mengenai pengambangan perusahaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan fasilitas publik. Proyek yang sedang berjalan adalah pembangunan sejumlah rumah sakit.

"Ayah kami senang membuat proyek dan juga ingin menolong orang lain. Beberapa tahun terakhir Pak Ciputra membangun rumah sakit dan mendukung program pemerintah yaitu BPJS Kesehatan," jelasnya.

Selain itu, Rina mengenang, Ci selalu mempunyai cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara entrepreneur.

"Tahun 2006 Pak Ciputra melakukan situasi yang baru. Dia ingin menginspirasi bangsa dengan entrepreneurship. Beliau mengetuk pintu pejabat pengusaha siapapun yang dianggap bisa membantu," kenangnya.

Untuk mewujudkan keseriusannya, Ci pun mendirikan Sekolah Ciputra dan Universitas Ciputra untuk mencetak lulusan yang berjiwa enterpreneurship. Rina mengatakan, sebanyak 70% lulusan Universitas Ciputra telah benar-benar menjadi entrepreneur.

"Sudah 4.500 alumni dan 70% itu benar-benar menjadi entrepreneur. Sebagian kecil cita-cita Pak Ci sudah terpenuhi. Kami akan membangun Universitas Ciputra kedua di Makassar," ucapnya.

Sebelum meninggal, Ciputra sempat dirawat selama 42 hari di Rumah Sakit Gleneagles Singapura. Tidak ada tanda-tanda penyakit serius yaang diderita oleh Ciputra sebelum meninggal.

"Ayah saya meninggal karena usianya. Meninggal karena usia tuanya," kata Rina.

Ciputra akan dikuburkan pada Kamis pekan depan, di pemakaman keluarga di area Citra Indah, Cileungsi, Jawa Barat.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan