Maskapai berbiaya hemat Citilink Indonesia menargetkan bisa mengangkut 18 juta penumpang hingga akhir tahun 2019. Target jumlah penumpang yang bisa diangkut low cost carries (LCC) tahun ini naik dari 2018 sebesar 15 juta penumpang.
"Kami optimistis mencapai target walaupun ini merupakan kuartal lemah," kata Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo dalam keterangan resmi kepada Alinea.id, Selasa (5/3).
Juliandra mengatakan, untuk mencapai target tersebut, Citilink Indonesia sudah menyiapkan beberapa strategi. Pertama, Citilink akan menambah armada menjadi sebanyak 70 pesawat pada tahun 2019. Pesawat itu terdiri atas Airbus A320, ATR 72-600 dan beberapa pesawat berbadan lebar. Saat ini Citilink punya 61 pesawat.
Kedua, kata Juliandra, Citilink juga akan membuka rute penerbangan baru di domestik, maupun rute internasional di Asia. “Rute domestik khususnya di secondary cities. Kami juga menambah frekuensi di rute-rute yang potensial untuk mengakomodir kebutuhan pelanggan,” ujar dia.
Terkait dengan rencana kerjasama strategis, Juliandra menegaskan bahwa belum ada arahan dari pemegang saham Citilink, baik Garuda Indonesia maupun Kementerian BUMN untuk menggandeng partner strategis dalam pengembangan usaha untuk rencana jangka panjangnya. Untuk diketahui, Air Asia melempar wacana untuk mengakuisisi Citilink dari Garuda Indonesia.
Kinerja 2018
Sementara itu, Citilink berhasil mengangkut 15 juta penumpang pada 2018 atau naik 22% dari tahun 2017 sebesar 12,3 juta penumpang. Selain itu, Citilink juga mencatat rata-rata tingkat keterisian penumpang (seat load factor) sebesar 80% sepanjang 2018 hingga awal 2019.
“Kinerja selama tahun 2018 positif, sehingga Citilink Indonesia optimis untuk mencatatkan hasil positif di kuartal pertama ini yang umumnya merupakan kuartal lemah," kata Juliandra.
Sementara, Citilink juga mencatat tingkat ketepatan waktu penerbangan (on time performance) Citilink Indonesia untuk periode Januari-Februari 2019 sebesar 91,7%.
Citilink Indonesia juga berhasil meningkatkan pertumbuhan volume produksinya sebesar 17% pada tahun 2018 jika dibandingkan tahun 2017.
Sementara, Citilink Indonesia juga mencatatkan market share tertinggi kedua di kelas LCC yaitu sebesar 14,29% pada tahun 2018. Jumlah ini meningkat dari tahun 2017 sebesar 12,62%.
Menurut data dari Centre for Aviation (CAPA), Citilink Indonesia merupakan maskapai LCC terbesar kedua di Indonesia dengan kekuatan armada sebanyak 61 pesawat.
Juliandra juga menyebut Citilink Indonesia menyabet sertifikasi bintang empat. Sertifikasi ini tertinggi bagi LCC. Saat ini di dunia hanya empat LCC yang memeperoleh sertifikat ini. Selain Citilink, di Asia ada satu maskapai LCC China yang mempunyai sertifikasi ini. Dua lainnya adalah maskapai LCC kelas dunia, Norwegian Air dan Easyjet dari Inggris.