Berbagai media promosi saat ini semakin beragam jenisnya. Bahkan, dengan memanfaatkan teknologi, suatu brand atau merek bisa mengiklankan produk mereka melalui berbagai tampilan iklan yang disajikan semenarik mungkin.
Salah satu media yang bisa digunakan adalah media luar ruang atau out of home (OOH), seperti papan iklan billboard, videotron, poster, iklan di transportasi umum, dan banyak lainnya yang bisa kita lihat di luar ruangan.
City Vision, salah satu agensi periklanan di Indonesia rupanya mengembangkan peluang media luar ruang dengan memanfaatkan inovasi teknologi Augmented Reality (AR). Agensi ini pada Minggu (11/12) baru saja merilis The Iconic Bundaran HI Digital Network di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Dipilihnya kawasan Bundaran HI bukan tanpa alasan. Co-Founder City Vision, Juliana Kumala menyebutkan, kawasan ini dipilih karena menjadi lokasi yang strategis dan efektif, juga menjadi salah satu ikon ternama di DKI Jakarta.
“Bundaran HI ini kan ikonik sekali di Jakarta, siapapun yang ke Jakarta pasti akan ke sini. Lokasinya sangat strategis di tengah kota, di jantungnya Jakarta, sehingga sangat cocok untuk memasang iklan di sini. Tentunya ini akan meningkatkan brand awareness yang sangat tinggi bagi produk yang beriklan, bukan hanya dilihat orang Indonesia, wisatawan asing juga banyak yang akan lihat,” ujar Juliana dalam acara Konferensi Pers The Iconic Bundaran HI Digital Network, Rabu (14/12).
Media Digital Out of Home (DOOH) ini terdiri dari tiga Light Emitting Diode (LED) eksterior besar berkualitas tinggi yaitu The Curved, The Ribbon, dan The Thamrin yang ada di area luar mal Plaza Indonesia dan Grand Hyatt. Selain itu, juga terdapat dua internal LED di dalam mal Plaza Indonesia.
Secara rinci, posisi LED The Curved yaitu menghadap ke sisi Selatan Plaza Indonesia dengan desain layar melengkung guna menampilkan tayangan tiga dimensi (3D) yang lebih menarik dari berbagai sudut. LED The Ribbon berada tepat di bawah tulisan Plaza Indonesia dengan desain memanjang di sisi area pedestrian, dan dilengkapi teknologi Audio-Enabled sehingga memberikan pengalaman unik untuk pejalan kaki yang melintas.
Lalu, LED The Thamrin di sisi Barat Mal Plaza Indonesia dengan desain layar menonjol keluar, sehingga menarik perhatian pengguna MRT Bundaran HI atau pejalan kaki dan pengguna jalan yang melintas di jalan MH Thamrin.
“DOOH ini sangat strategis posisinya, setiap yang lewat baik dari Halte Bundaran HI, yang lewat ke arah Jl. Jenderal Sudirman, JL. M.H Thamrin, dan Jl. Imam Bonjol, semuanya bisa lihat,” kata Juliana.
Co-Founder City Vision, Meyrick Sumantri, yang juga turut hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan, munculnya ide untuk menciptakan The Iconic Bundaran HI Digital Network ini terinspirasi dari Times Square di New York dan Piccadilly Circus di London. DOOH dengan luas 800 meter persegi ini juga diklaim Meyrick sebagai DOOH pertama dan terbesar di Jakarta bahkan terbesar di Asia Tenggara.
Adapun teknologi yang diusung pada media digital ini adalah Online to Offline (O2O) yang memungkinkan masyarakat untuk melakukan Augmented Reality (AR) dengan cara, pengunjung bisa menggambar dan mewarnai gambar tersebut. Kemudian, dilakukan pemindaian oleh sistem yang selanjutnya gambar tersebut bisa muncul seperti nyata dan bergerak di layar LED.
“Jadi teknologi ini memberikan pengalaman bagi masyarakat. Kalau iklan biasanya hanya komunikasi satu arah, kalau ini bisa dua arah, sehingga lebih menarik,” tutur Meyrick.
Meyrick bilang, hingga saat ini City Vision telah mendigitalisasi media luar ruang di beberapa stasiun-stasiun besar di Jakarta, seperti stasiun KRL di Jabodetabek yakni Stasiun Sudirman dan Tanah Abang. Selain itu, ada juga di stasiun luar kota seperti Stasiun Kereta Api di Surabaya, Medan, Jogja, dan Palembang. Di tahun 2023 mendatang, DOOH ini juga akan hadir si kawasan Kantor Pusat Bursa Efek Indonesia (BEI), Bekasi, dan Sentul City Bogor.
Lebih lanjut, General Manager Marketing Mal Plaza Indonesia, Zamri Mamat juga mengatakan, kerja sama Plaza Indonesia dengan City Vision dalam menghadirkan DOOH ini bisa meningkatkan kawasan ikonik Jakarta menjadi lebih bergengsi lagi.
“Tentu kita bangga karena City Vision menjadi mitra bisnis yang menyajikan periklanan yang lebih inovatif dan progresif, serta bisa membuat Plaza Indonesia lebih ikonik lagi di Jakarta, apalagi kini memasuki usia 33 tahun. Sangat cocok untuk mengiklankan produk highend di sini karena pangsa pasarnya jelas,” ucap Zamri.
Turut hadir juga artis Nia Ramadhani yang menjadi brand ambassador klinik kecantikan lokal Blink Beauty dan menjadi salah satu merek yang beriklan di The Iconic Bundaran HI Digital Network.
“Kita sangat bangga ya menjadi produk yang bisa tampil di ikon Jakarta ini. Tentu karena lokasinya sangat strategis dan meningkatkan awareness yang sangat tinggi, apalagi target market kita kan di sekitar sini,” tuturnya.