Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah, memprediksi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan cenderung menguat pada 2021. Diyakini mampu kembali mendekati nilai fundamentalnya.
"Rupiah yang saat ini sudah mulai bertahan menguat berpotensi kembali mendekati nilai fundamentalnya di kisaran Rp13.250-Rp13.750 per US$," ujarnya Piter dalam webinar "Core Economic Outlook 2021", Rabu (18/11).
Menurutnya, penguatan tersebut dipicu membaiknya kinerja perdagangan Indonesia yang mengalami surplus hingga US$13,5 miliar per September 2020. Tren positif itu diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun.
“Kita yakini neraca perdagangan yang sudah surplus ini terus melanjutkan kinerja baiknya hingga akhir tahun. Sehingga, mendorong rupiah untuk menguat,” ucapnya.
Kemenangan Joe Biden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020 pun diyakini bakal berdampak baik. Dalihnya, hasil tersebut mendorong peningkatan realisasi investasi langsung (foreign direct investment/FDI) dari "Negeri Paman Sam" ke Indonesia.
Apabila peralihan kekuasaan dari Trump kepada Biden berjalan lancar, Piter sesumbar, akan meningkatkan dan mendorong lahirnya investasi. Dengan demikian, pasar berkembang pesat (emerging market), termasuk ke Indonesia.
Karenanya, dia berpendapat, asumsi kurs rupiah menguat pada 2021 tak berlebihan. “Karena kita tahu neraca perdagangan surplus, kemudian capital inflow itu akan men-support supply dolar AS."