Covid-19 membawa dampak negatif kepada 19,10 juta penduduk usia kerja

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pandemi Covid-19 pada Februari 2021 telah berdampak kepada 19,10 juta penduduk usia kerja di Indonesia. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan Agustus 2020 yang sebesar 29,12 juta penduduk usia kerja.

"Dampak pandemi Covid-19 pada Februari pada angkatan kerja sebesar 19,10 juta orang. Terjadi perbaikan tetapi belum sepenuhnya pulih," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam keterangan pers virtual, Rabu (5/5).

Dia merinci, dari total 19,10 juta orang tersebut, sebanyak 1,62 juta orang pengangguran karena Covid-19, lalu 15,72 juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja akibat Covid-19, kemudian sebanyak 1,11 juta orang tidak bekerja karena Covid-19, dan 0,65 juta orang bukan angkatan kerja.

Adapun, penduduk usia kerja pada Februari 2021 tercatat sebanyak 205,36 juta orang, naik sebanyak 2,76 juta orang dibanding Februari 2020 dan naik sebanyak 1,39 juta orang jika dibanding Agustus 2020. 

Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja yaitu 139,81 juta orang atau 68,08%, sisanya termasuk bukan angkatan kerja.

Komposisi angkatan kerja pada Februari 2021 terdiri dari 131,06 juta orang penduduk yang bekerja dan 8,75 juta orang pengangguran. 

Apabila dibandingkan Februari 2020 yaitu kondisi dimana belum terjadi pandemi Covid-19 di Indonesia, terjadi penurunan jumlah angkatan kerja sebanyak 0,41 juta orang. 

Selanjutnya, penduduk bekerja mengalami penurunan sebanyak 2,23 juta orang dan pengangguran meningkat sebanyak 1,82 juta orang. 

Sementara itu, apabila dibandingkan kondisi Agustus 2020 jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 1,59 juta orang. Penduduk bekerja naik sebanyak 2,61 juta orang dan pengangguran turun sebanyak 1,02 juta orang. 

Di samping itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2021 tercatat sebesar 6,26% atau turun 0,81% dibandingkan dengan Agustus 2020.