close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi emas. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi emas. Foto Pixabay.
Bisnis - Bursa
Jumat, 19 Juli 2024 18:07

Cuan dari emas Antam

Pemegang emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) menikmati cuan hingga 17,50%.
swipe

Pemegang emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) menikmati cuan hingga 17,50% dalam satu tahun terakhir. Harga emas terus mencetak rekor dalam beberapa waktu terakhir. 

Pada perdagangan Jumat (19/7) harga emas Antam bersertifikat mencapai Rp1.419.000 per gram, sementara harga buyback atau harga yang digunakan ketika menjual emas kembali berada di posisi Rp1.269.000 per gram.  

Adapun harga setahun lalu, 19 Juli 2023 berada di posisi Rp1.080.000 per gram. Dus, pembeli emas setahun lalu, jika menjual emasnya di harga buyback saat ini akan mengantongi untung dobel digit. 

Harga emas Antam mengalami tren kenaikan sepanjang tahun ini. Pada perdagangan Kamis (18/7), harganya sempat mencapai Rp1.427.000 per gram atau naik Rp7.000 per gram ketimbang posisi Rabu (17/7) sebelumnya.

Menguatnya harga emas Antam mengikuti tren kenaikan harga emas dunia. Dikutip Reuters, harga emas spot telah naik 0,4% sejauh minggu ini dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di US$2.483,60 pada hari Rabu.

Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memprediksi harga emas Antam masih akan melejit seiring dengan kenaikan harga emas di pasar global. Secara fundamental, harga emas global dipengaruhi oleh ekspektasi penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed menjelang akhir tahun.

"Harga emas ke depan masih akan naik karena perekonomian AS memasuki disinflasi, yang berarti suku bunga AS segera diturunkan,” katanya kepada Alinea.id, Selasa (16/7).

Sekadar informasi, disinflasi merupakan situasi di mana tingkat harga naik pada tingkat pertumbuhan yang lebih lambat.

Adapun faktor yang membatasi kenaikan harga emas untuk saat ini hanya isu politik pencalonan presiden di Amerika Serikat. Pemimpin terpilih negeri Paman Sam akan menjadi sentimen bagi pergerakan emas. 

Lebih lanjut Rully menyebut, masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan emas sebagai safe haven alias aset investasi yang aman di saat kondisi ekonomi tak menentu. "Selama ini masyarakat hanya membeli emas cuma buat tujuan berjaga-jaga dan tabungan. Padahal, bisa untuk safe haven," katanya. 

Analis Bank Mandiri, Reny Eka Putri mencatat, kenaikan harga emas dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global, laju inflasi, serta kebijakan moneter dari bank sentral utama dunia, seperti the Fed.

"Ketika situasi ekonomi global tidak menentu atau terjadi ketidakstabilan geopolitik, investor cenderung beralih ke emas sebagai aset safe haven, sehingga harga emas meningkat," katanya kepada Alinea.id, Kamis (18/7).

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan