Cumulative date (cum date) pasar reguler dividen interim saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berlangsung hari ini (9/1). Manajemen emiten BUMN perbankan Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini telah menetapkan akan membagikan dividen interim tahun buku 2022 yang totalnya mencapai Rp8,63 triliun atau Rp57 per lembar saham.
Adapun senilai kurang lebih Rp4,59 triliun di antaranya akan masuk ke kas negara dan sisanya akan dibagikan kepada investor publik. Cum date pasar tunai dan recording date diagendakan akan berlangsung pada Rabu (11/1) dan payment date pada Jumat (27/1).
Direktur Utama BRI, Sunarso menyampaikan, aksi korporasi di pasar modal ini ditempuh BRI sebagai langkah untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi di Indonesia, salah satunya adalah melalui kontribusi dividen dan pajak.
“Yang mau saya tekankan, BRI adalah banknya rakyat. BRI berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan caranya rakyat. Keuntungan BRI dikembalikan ke rakyat lewat pajak dan dividen. Sudah semestinya BRI adalah bank yang selalu didukung oleh rakyat. Semua prestasi yang dicapai tak lepas dari dukungan seluruh pihak dan seluruh rakyat,” ujar Sunarso dalam keterangan resminya, Senin (9/1).
Senada dengan Sunarso, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu mengungkapkan, dividen tersebut adalah bentuk nyata komitmen BRI untuk memberikan keuntungan ekonomi bagi seluruh stakeholders, terutama kontribusi bagi penerimaan negara.
Viviana menambahkan, sumber pertumbuhan baru yang terus diciptakan saat ini, BRI memiliki potensi untuk terus memberikan dividen yang optimal bagi pemegang saham.
“Hal ini dimulai dengan menetapkan 85% dividen payout ratio di tahun 2022 atas laba tahun 2021,” kata Viviana.
Sebagai informasi, selama Sembilan bulan awal 2022, BRI berhasil mencetak laba bersih senilai Rp39,31 triliun atau tumbuh 106,14% year on year (yoy). Kemudian, total pembiayaan BRI Group mencapai Rp1.111,48 atau naik 7,92% yoy.
Secara khusus, portofolio kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BRI meningkat sebesar 9,83% yoy dari Rp852,12 triliun di akhir September 2021 dan menjadi Rp935,86 triliun di akhir September 2022. Angka ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus meningkat, menjadi 84,20%.
Selanjutnya, Loan to Deposit Ratio (LDR) bank secara konsolidasian terjaga di level 88,51% dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,14%.