Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Januari 2022 sebesar 0,56% dibandingkan bulan sebelumnya atau month to month (mtm). Sementara inflasi tahun ke tahun year on year (yoy) 2,18%.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan inflasi bulan Januari dari kelompok pengeluaran yang memiliki andil paling besar adalah makanan, minuman, dan tembakau. Memiliki andil pada inflasi Januari 2022 sebesar 0,30% dan terjadi inflasi di 1,17%.
Komoditas penyumbang terbesar dari daging ayam ras berikan andil 0,07%, kemudian diikuti ikan segar andil 0,06% dan beras berikan andil 0,03%.
"Jadi kelompok bahan makanan, minuman, dan tembakau ada tiga komoditas yang berikan andil besar, daging ayam ras, ikan segar, dan beras," paparnya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (02/1).
Sementara itu pada kelompok pengeluaran yang kedua yakni perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga jika dilihat secara andil terbesar berdampak pada inflasi bulan Januari 2022 berasal dari bahan bakar rumah tangga.
"Di mana berikan andil pada inflasi Januari 0,06% ini disebabkan kenaikan LPG non subsidi," jelasnya.
Selanjutnya kelompok ketiga adalah perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rumah tangga. Inflasi di kelompok ini disebabkan karena kenaikan harga sabun detergen cair, serta upah asisten rumah tangga berikan andil 0,01%.
"Ada kelompok pengeluaran deflasi, yakni kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, di mana di bulan Januari menahan inflasi sebesar 0,01% disebabkan adanya penurunan biaya administrasi transfer," ungkapnya.