close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Dampak gagal bayar Duniatex bagi rating Eximbank. / Kementerian Keuangan
icon caption
Dampak gagal bayar Duniatex bagi rating Eximbank. / Kementerian Keuangan
Bisnis
Kamis, 15 Agustus 2019 19:12

Dampak gagal bayar Duniatex bagi rating Eximbank

Anak usaha Duniatex Group, PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT), mengalami gagal bayar obligasi sebesar US$300 juta setara Rp2,4 triliun.
swipe

Anak usaha Duniatex Group, PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT), mengalami gagal bayar obligasi sebesar US$300 juta setara Rp2,4 triliun.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyebut gagal bayar kupon obligasi anak usaha Duniatex tersebut tak membuat dampak yang begitu signifikan bagi rating Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) alias Eximbank.

Gagal bayar kupon obligasi Delta Merlin Dunia Textile tersebut turut memengaruhi rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Eximbank. 

NPL Eximbank yang semula sebesar 14,46% per 30 Juni 2019, meningkat menjadi 14,52% akibat gagal bayar kupon tersebut. Eximbank sendiri memberikan eksposur kredit pada pada DMDT sebesar Rp54 miliar.

Financial Institution Ratings Director Pefindo Hendro Utomo mengatakan rating Eximbank tak terpengaruh walaupun adanya eksposur yang diberikan kepada Duniatex.

"Kalau kami melihat rating-nya Eximbank kan mungkin banyak ditentukan oleh status Eximbank itu sendiri. Eximbank kan lembaga khusus yang ditugaskan pemerintah untuk mendorong ekspor," kata Hendro di Jakarta, Kamis (15/8).

Hendro melanjutkan sejak beberapa bulan terakhir kinerja keuangan Eximbank memang menurun. Sebaliknya, NPL Eximbank justru merangkak naik. 

Akan tetapi, menurut Hendro, pelemahan kinerja tersebut tak terlalu memengaruhi rating Eximbank. Sebab, faktor fungsi Eximbank sendiri tetap penting bagi perekonomian di Indonesia. 

"Sehingga pemerintah menurut kami akan menopang Eximbank, karena mereka bukan perusahaan terbatas, tapi lembaga," ujar Hendro.

Hendro pun mengatakan meski terdapat eksposur ke Duniatex, dampak kepada Eximbank masih bisa dikendalikan. Hendro juga menyebut likuiditas Eximbank masih terjaga karena adanya penempatan pada Surat Berharga Negara (SBN).

"Kalau dari analisa kami, Eximbank sudah memperhitungkan agunan tersebut. Jadi mungkin dia bayangkan jika harus dieksekusi, agunannya bisa menutupi," kata dia.

Namun, Hendro melanjutkan, pihaknya menemukan fakta jika perbankan tengah mengupayakan restrukturisasi. Jika dilakukan restrukturisasi, maka Duniatex akan tetap bisa melakukan pembayaran dengan tenor yang mungkin akan diperpanjang.

"Kalau skenario terburuknya jadi pailit atau gagal bayar, mungkin itu akan berdampak cukup signifikan bagi Eximbank dan industri perbankan," ujar Hendro. Hendro menilai, banyak bank-bank di Indonesia yang memiliki eksposur ke Duniatex.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan