close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) di sela-sela konferensi pers APBN Kita yang digelar secara daring, Senin (23/5/2022). Foto tangkapan layar Youtube Kemenkeu RI.
icon caption
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) di sela-sela konferensi pers APBN Kita yang digelar secara daring, Senin (23/5/2022). Foto tangkapan layar Youtube Kemenkeu RI.
Bisnis
Senin, 23 Mei 2022 20:56

Dana asing keluar dari pasar obligasi tembus Rp101,09 triliun

Yield SBN bertenor 10 tahun tercatat naik 13,2% YTD per 20 Mei 2022. Cost of fund terancam meningkat.
swipe

Aliran keluar dana segar atau capital outflow di pasar modal kian deras mencapai Rp39,87 triliun secara year to date (YTD) hingga 17 Mei 2022. Keluarnya dana asing terutama terjadi di obligasi negara sebesar Rp101,09 triliun, sedangkan pasar saham masih mencatat aliran dana masuk alias inflow sebesar Rp63,22 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan keluarnya dana asing disebabkan oleh tekanan pasar keuangan global akibat sentimen negatif dari kebijakan hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed).

"Pasca-FOMC (Federal Open Market Committe) meeting 4 Mei, capital flow ke Indonesia kembali turun setelah sempat naik di April. Kenaikan suku bunga The Fed, menekan pasar keuangan global," ujar Sri di sela-sela konferensi pers APBN Kita, Senin (23/5).  

Menurut Sri, posisi kepemilikan investor asing di pasar SBN per 19 Mei 2022 mencapai 16,42% dari total SBN yang diperdagangkan. Angka itu turun tajam dibandingkan akhir 2020 lalu yang mencapai 25% atau akhir 2019 yang sebesar 38,57%.

"Kepemilikan SBN saat ini didominasi oleh perbankan dan BI (Bank Indonesia)," ujarnya.

Kenaikan suku bunga The Fed ikut mengerek yield obligasi pemerintah dan negara lain. Yield SBN bertenor 10 tahun tercatat naik 13,2% YTD per 20 Mei 2022. Demikian juga dengan yield obligasi Meksiko bertenor sama yang naik 14,7%, Malaysia 21,7%, Filipina 36,7%, dan AS 84,2%.   

"Kita harus waspada. Kenaikan yield SBN berarti kenaikan biaya untuk utang atau cost of fund juga meningkat," tuturnya. 

 

img
Satriani Ari Wulan
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan