close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 TUGU menjadi emiten ke-17 yang mencatatkan sahamnya melalui penawaran umum perdana (Initial Public Offering/ IPO) sepanjang 2018. (Eka Setiyaningsih/Alinea)
icon caption
TUGU menjadi emiten ke-17 yang mencatatkan sahamnya melalui penawaran umum perdana (Initial Public Offering/ IPO) sepanjang 2018. (Eka Setiyaningsih/Alinea)
Bisnis
Senin, 28 Mei 2018 10:47

IPO, saham anak usaha Pertamina melemah 1,3%

Perseroan memperluas market dengan memasuki bisnis ritel dan SME disamping market share di sektor korporasi.
swipe

Pasar saham Indonesia kembali kedatangan emiten baru, yakni PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. yang mencatatkan saham perdana pada perdagangan, Senin (28/5).

Anak perusahaan PT Pertamina itu, memiliki kode saham TUGU dan menjadi emiten ke-17 yang mencatatkan sahamnya melalui penawaran umum perdana (Initial Public Offering/ IPO) sepanjang 2018.

Manajemen TUGU melepas saham seharga Rp 3.850 per saham. Total saham yang dijual sebanyak 177,78 juta unit saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Dari aksi korporasi ini, perusahaan memperoleh dana sekitar Rp 684 miliar. Perusahaan menunjuk PT Danareka Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Sekitar 70% dana yang diperoleh dari IPO dipergunakan untuk pengembangan bisnis termasuk penguatan infrastruktur produk ritel. Sisanya atau 30% untuk peningkatan modal anak usaha yaitu PT Tugu Reasuransi Indonesia (TuguRe).

Direktur Utama PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. Indra Baruna mengatakan perolehan dana dari IPO ini masih bisa mendukung belanja modal dan pengembangan bisnis untuk jangka 3-5 tahun ke depan. 

Perseroan optimistis mampu menjalankan semua strategi bisnis yang telah ditetapkan pada awal tahun ini. Termasuk memperluas market dengan memasuki bisnis ritel dan SME, disamping memperkuat market share di sektor korporasi. Dengan begitu, bisa memperbaiki portfolio balancing di Tugu Insurance serta meningkatkan sustainability result dan melayani masyarakat yang lebih luas.

"Melihat kondisi makro dan keuangan belakangan ini, kami akui kondisi pasar saham sedang kurang kondusif. Meski demikian, potensi pasar yang sangat besar tetap akan menarik bagi para investor," jelas Indra, Senin (28/5), di Jakarta.

Sementara Direktur Pengaturan dan Perdagangan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya yakin TUGU dapat menerapkan good corporate governance dan mengikuti aturan-aturan di pasar modal.

Pada pencatatan perdana ini, saham perseroan melemah Rp 50 atau 1,3% ke level Rp 3.800 dari harga awal Rp 3.850. Saham TUGU ditransaksikan sebanyak 37 kali dengan volume sebanyak 1.230 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 472,85 juta.
 

 

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan