PT Asuransi Jiwa Astra atau Astra Life mencatat total dana kelolaan, termasuk DPLK per akhir Mei 2021 mencapai Rp9,64 triliun atau naik 17,6% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Presiden Direktur Astra Life Windawati Tjahjadi menuturkan, kondisi ini didukung dengan kondisi perekonomian Indonesia yang perlahan mulai membaik. Hal ini terlihat dari posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang secara year-on-year (YoY) pada penutupan Mei 2021, meningkat sebesar 25,11% YoY.
"Astra Life mencatatkan perkembangan yang positif menuju pertengahan 2021 dengan total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) sebesar Rp9,64 triliun, atau naik sebesar 17,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang terdiri dari dana kelolaan produk unit link, nonunit link, dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Astra," ujar Windawati dalam keterangan resminya, Selasa (29/6).
Tercatat, peningkatan terbesar diperoleh dari dana kelolaan dari produk-produk unit link Astra Life yang meningkat 30% secara tahunana atau year-on-year (YoY) per Mei 2021, yaitu sebesar Rp 4,53 triliun. Hal ini sejalan dengan kinerja unit link fund Astra Life yang memberikan imbal hasil yang baik dan lebih unggul, dibandingkan fund sejenisnya.
Seperti misalnya AVA Secure Fund yang mampu memberikan imbal hasil sejak peluncuran sebesar 37,35%, lebih baik dibandingkan tolok ukurnya sebesar 32,12%. Begitu juga dengan AVA Fixed Income Plus Fund yang memberikan imbal hasil lebih tinggi, yaitu sebesar 58,78%, dibandingkan dengan tolok ukurnya sebesar 57,13%.
Selain itu, AVA Growth Plus Fund mencatakan kinerja bulanan yang lebih baik meskipun masih turun 0,61%, dibandingkan dengan tolok ukurnya yang turun sebesar 0,80%.
Windawati menyebut, produk unit link Astra Life yang dipasarkan melalui jalur distribusi bancassurance dan direct, saat ini masih menjadi kontributor terbesar di Astra Life.
"Pencapaian ini juga tidak lepas dari dukungan pemerintah yang memberikan izin kepada Astra Life untuk melakukan penjualan produk unit link secara digital, sehingga memudahkan nasabah untuk bisa memperoleh produk perlindungan jiwa yang dikaitkan dengan investasi ini dengan pertemuan langsung secara digital," ujarnya.