Perusahaan teknologi pembayaran digital, Visa, menanamkan investasi ke PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) yang merupakan bagian dari putaran pendanaan seri F.
Presiden Gojek Andre Soelistyo mengatakan kolaborasi Gojek dengan Visa meliputi kerja sama dalam memajukan sistem pembayaran non-tunai dan menyediakan layanan seamless bagi konsumen di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara yang belum tersentuh dunia perbankan.
“Investasi Visa untuk Gojek juga menunjukkan kepercayaan mereka atas bisnis model, kesungguhan, serta kemampuan Gojek dalam memajukan kehidupan banyak orang melalui berbagai layanan dan pembayaran digital di dalam ekosistem kami,” katanya dalam rilis resmi yang diterima Alinea.id, Rabu (17/7).
Dia mengatakan, inklusi keuangan di Asia Tenggara masih terus menjadi isu dan tantangan yang perlu segera diatasi. Di Indonesia sendiri, mirip dengan Vietnam, mayoritas transaksi masih terjadi secara tunai, dengan penetrasi layanan pembayaran digital yang masih sangat rendah.
“Jika disikapi dengan tepat, digitalisasi akan mampu mendorong kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 9% sampai 14% di Asia Tenggara dengan ekonomi terbesar sekalipun,” ujarnya.
Sementara itu, President Visa Regional Asia Pasifik, Chris Clark menyampaikan, sangat bersemangat menyambut kolaborasi antara Visa dengan Gojek tersebut. Ia mengatakan, kedua perusahaan memiliki visi yang sama dalam upaya memberikan kenyamanan dalam bertransaksi bagi konsumen.
“Visa dan Gojek memiliki fokus yang sama, yaitu membuat keseharian konsumen lebih nyaman - baik dalam mobilisasi antar kota di Asia Tenggara yang memiliki pertumbuhan daerah urban yang relatif tinggi, maupun dalam memberikan kemudahan bagi konsumen di seluruh dunia untuk melakukan dan menerima pembayaran secara digital,” katanya.
Dia melanjutkan, Visa dan Gojek juga memiliki misi yang sama dalam memberikan akses kepada kelompok masyarakat yang belum memiliki akses perbankan untuk dapat bergabung dalam ekonomi formal dan memanfaatkan berbagai fasilitas keuangan formal, termasuk kredit untuk usaha kecil menengah (UKM).
Sebelumnya, Gojek telah memiliki sistem pembayaran sendiri dengan Go-Pay. Dengan posisi Go-Pay sebagai pemimpin pasar di sektor sistem pembayaran digital dan inklusi keuangan di Indonesia, putaran pendanaan kali ini akan mendorong akselerasi pertumbuhan sistem pembayaran Gojek di tingkat Asia Tenggara.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memanfaatkan teknologi Gojek dan juga jaringan Visa, untuk memperluas jangkauan layanan finansial di Asia Tenggara,” tuturnya.
Hanya saja, pihak Gojek belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut mengenai besaran investasi yang ditanamkan oleh Visa ke Gojek Indonesia dan akan dikembangkan untuk skala bisnis apa saja.
“Kami belum bisa disclose terkait informasi yang ditanyakan,” kata Humas Gojek Devin Nugraha saat dihubungi.