Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, diminta menurunkan harga LPG 3 kg atau gas melon daripada sibuk merenovasi Jakarta International Stadium (JIS). Sebab, tanggung jawabnya sebagai pembantu presiden dinilai lebih mendesak daripada pekerjaan lainnya, termasuk di Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Diketahui, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mendorong JIS direnovasi agar sesuai standar FIFA sehingga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu lokasi pelaksanaan Piala Dunia U-17, November-Desember 2023. Ini pun sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pemerintah agar menurunkan harga LPG 3 kg bersubsidi segera karena harga LPG dunia terus turun. Harga acuan dari CP Aramco yang berlaku sekarang jauh di bawah angka asumsi harga gas pada APBN tahun 2023," ucap anggota Komisi VII DPR, Mulyanto, dalam keterangannya, Senin (3/7).
"Bila pemerintah benar-benar memperhatikan dan membela nasib rakyat kecil, seharusnya harga gas LPG 3 kilogram bersubsidi atau gas melon tersebut sudah diturunkan. Minimal sebesar 30 sampai 40% dari harga yang ada sekarang," imbuhnya.
Mulyanto yakin harga LPG 3 kg dapat turun hingga 40% dengan merujuk perhitungan yang dilakukan Pertamina. Dalam kalkulasinya, perusahaan minyak negara itu menyebut biaya subsidi lebih rendah 32% atau Rp32,4 triliun daripada DIPA 2023 sebesar Rp117 triliun jika menggunakan harga gas hari ini.
Angka dalam DIPA merujuk harga LPG CP Aramco US$647,68 per metrik ton dan volume gas LPG sebesar 8,2 juta metrik ton.
"Bisa dibayangkan kalau perhitungan di dasarkan pada data hari ini, di mana harga LPG CP Aramco di awal Juli 2023 sudah mendekati angka US$420 permetrik ton. Artinya, dengan penurunan harga gas LPG dunia, telah terjadi penghematan anggaran subsidi gas LPG jauh di atas Rp32,4 triliun," tutur Mulyanto.
"Penghematan tersebut dapat digunakan untuk menurunkan harga jual gas LPG 3 kg sebesar 30 sampai 40% dari harga yang ada sekarang kalau pemerintah mau. Jadi, ini soal mau dan tidak mau berpihak kepada rakyat kecil saja," katanya.