Investor asing telah lari dari pasar modal senilai Rp5,27 triliun seiring aksi unjuk rasa yang terjadi di Indonesia.
Berdasarkan catatan Alinea.id, aksi jual bersih alias net sell investor asing di pasar modal telah terjadi sejak 12 September 2019. Total net sell investor asing mencapai Rp5,27 triliun.
Aksi itu menggerus capaian net buy investor di lantai bursa sejak awal tahun hingga tersisa Rp52,16 triliun. Pelepasan portofolio oleh investor asing di Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan.
Pada penutupan perdagangan Rabu (25/9), investor asing kembali membukukan net sell senilai Rp773,35 miliar. Namun, IHSG berhasil ditutup di zona hijau.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan pelemahan IHSG pada Senin (23/9) sebesar 0,41% ke level 6.206 dan Selasa (24/9) sebesar 1,11% ke level 6.137, lebih disebabkan oleh sentimen yang datang dari dalam negeri.
Untuk sentimen global, Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang tengah dalam proses pemakzulan oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi, memang menimbulkan ketidakpastian pada pasar ekuitas. Namun, sentimen tersebut tak sekuat dengan sentimen yang datang dari dalam negeri.
"Orang lagi mencari katalis positif, cuma yang ada berita politik yang kurang bagus," kata Laksono di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (25/9).
Laksono melanjutkan, investor masih yakin kondisi politik dalam negeri tidak akan berlarut-larut. Sebab, Laksono memperhatikan pemerintah telah menyepakati untuk menunda pengesahan Rancangan Undang-Undang maupun pembahasan RUU yang bermasalah.
"Kita lihat ini indeksnya turunnya masih merah, tapi turunnya enggak parah-parah banget, cuma nol koma sekian, nol koma 2 atau nol koma 17," ujar Laksono.
Laksono pun mengatakan dalam waktu beberapa hari ini, pergerakan indeks bisa lebih normal. Dengan catatan apabila sentimen politik tidak berkelanjutan, IHSG bisa kembali menghijau.
Menanggapi dampak demonstrasi mahasiswa, Chief Economist BNI Sekuritas Damhuri Nasution mengatakan investor yang masuk ke pasar saham Indonesia sudah cukup dewasa.
"Kalau kita lihat selama ini demo-demo apapun tenang-tenang saja, cuma mungkin dua hari ini di luar ekspektasi pasar, jadi mungkin ada impact-nya," kata Damhuri.
Damhuri melanjutkan, investor masih melihat perkembangan politik dalam beberapa hari ke depan. Apabila eskalasi politik terjadi lagi, Damhuri menyebut sebagian investor akan gamang.
"Kepercayaan investor menurut saya masih bagus, tak perlu khawatir sebenarnya, cuma harus waspada," ujar Damhuri.
Pada penutupan perdagangan Rabu (25/9), IHSG ditutup menguat 0,14% sebanyak 8 poin ke level 6.146. Penguatan didorong aksi spekulasi investor yang mulai masuk ke pasar saham setelah melihat pelemahan beberapa hari terakhir sudah memasuki fase jenuh jual.
Sebagai informasi, pada Rabu ini, mahasiswa tak lagi melakukan demonstrasi di depan gedung DPR/MPR. Sehari sebelumnya, massa aksi ribuan mahasiswa dari berbagai daerah berakhir ricuh di sekitar Gedung DPR/MPR, Jakarta.
Berikut data net sell investor asing:
25 September Rp769,72 miliar
24 September Rp773,17 miliar
23 September Rp185,63 miliar
20 September Rp833,82 miliar
19 September Rp596,51 miliar
18 September Rp338,06 miliar
17 September Rp585,67 miliar
16 September Rp558,92 miliar
13 September Rp135,13 miliar
12 September Rp494,15 miliar
Total net sell Rp5,27 triliun