Komisi XI DPR menetapkan Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia menggantikan Mirza Adityaswara.
Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng mengatakan, berdasarkan rapat internal yang dilakukan Kamis (11/7) secara aklamasi seluruh fraksi setuju menjadikan Destry Damayanti sebagai DGS BI periode 2019-2024.
"Dari sepuluh fraksi yang hadir, sembilan fraksi secara bulat, utuh menerima secara aklamasi Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia," tutur Mekeng di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/7).
Meskipun pemberian usulan nama DGS BI merupakan hak perogratif presiden, untuk pemilihan periode berikutnya, Komisi XI ingin agar Presiden RI tidak hanya mengusulkan satu nama.
Pasalnya sebagai lembaga independen, BI harus mengatur laju moneter di Indonesia. Jika hanya satu nama, dikhawatirkan masyarakat menilai BI sebagai lembaga yang bisa diintervensi pemerintah.
"Oleh karena itu, kami Komisi XI akan mengirim surat kepada pimpinan DPR, agar menyampaikan kepada pemerinth agar apabila pemilihan DGS disampaikan lebih dari satu. Sehingga tidak ada persepsi dari masyarakat atau publik bahwa kalau dikirim satu itu, BI gak independen," ucapnya.
Sebelum Komisi XI memutuskan Destry Damayanti sebagai DGS BI, Komisi XI juga mengundang beberapa lembaga dan instansi untuk dimintai pandangannya mengenai profil Destry.
Lembaga dan instasi itu di antaranya Lembaga Badan Intelijen Negara (BIN), instansi perbankan yang tergabung dalam Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Profil Destry Damayanti
Destry merupakan lulusan Ilmu Ekonomi, Konsentrasi Uang dan Bank di Universitas Indonesia pada 1989. Dia kemudian melanjutkan pendidikan Master of Science, Field of Regional Science Cornell University, New York, USA selesai pada 1992.
Sebelum menjadi DGS, Destry menjabat sebagai Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2015. Sebelum di LPS pada Mei 2011-September 2015 Destry menjabat sebagai Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk.
Tak hanya di sektor keuangan dan perbankan, perempuan kelahiran Jakarta tahun 1963 ini juga pernah menjadi Ketua Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada pemilihan 2015.
Destry juga pernah menjadi ketua Task Force Ketahanan Ekonomi BUMN. Ia juga pernah menduduki posisi Direktur Eksekutif Mandiri Institute, Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas, Peneliti dan Pengajar Lembaga Penyelidikan dan Ekonomi Masyarkat (LPEM-FEU).
Ibu dari tiga anak ini juga pernah menjadi penasihat ekonomi untuk duta besar Inggris di Indonesia. Periode 1997-2000 Destry menjadi ekonomi di Citibank N.A.
Dia juga pernah menjadi kepala Sub-Divisi Biro Analisa Keuangan Daerah, Badan Analisa Keuangan dan Moneter (BAKM) di Kementerian Keuangan.
Wanita yang hobi fotografi ini juga pernah menjadi asisten peneliti di Harvard Institute for International Development (HIID) pada periode Januari 1988-Agustus 1988.