close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantono (kanan) sedang memaparkan kinerja Bank Bukopin Q3 tahun 2020 bersama jajaran direksi Bank Bukopin di sela-sela konferensi pers, di Jakarta, Senin (30/11/2020). Foto dokumentasi Bank Bukopin.
icon caption
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantono (kanan) sedang memaparkan kinerja Bank Bukopin Q3 tahun 2020 bersama jajaran direksi Bank Bukopin di sela-sela konferensi pers, di Jakarta, Senin (30/11/2020). Foto dokumentasi Bank Bukopin.
Bisnis
Selasa, 01 Desember 2020 18:28

Usai diambil alih KB Kookmin, Bukopin bidik kapitalisasi pasar Rp30 triliun

Rasio kecukupan modal Bank Bukopin meningkat menjadi 16,34% per September 2020.
swipe

Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantono mengatakan, kehadiran KB Kookmin Bank telah memberikan dampak positif terhadap kinerja bisnis perusahaan, khususnya dalam hal permodalan, perbaikan proses internal, dan pengawasan. 

Tercatat, per 30 September 2020, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) meningkat menjadi 16,34% dari 12,59% secara year to date (ytd). Adapun total ekuitas naik 17,27% seiring tambahan modal Rp 3,9 triliun dari dua aksi korporasi, yaitu, pada Penawaran Umum Terbatas (PUT) V pada Juli 2020 dan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada 2 September 2020.

Dia menyebut, kehadiran KB Kookmin Bank yang kini sebagai pemegang saham pengendali (PSP) juga semakin memperkuat pengawasan perusahaan, yaitu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Korea Financial Services Commission (FSC) secara tidak langsung.

"Seluruh pencapaian ini turut meningkatkan kepercayaan investor, nasabah, dan publik,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id, Selasa (1/12).

Menurut Rivan, proses transformasi dan transparansi yang sedang dibangun KB Kookmin Bank di Bank Bukopin juga mendapatkan respons positif dari berbagai lembaga pemeringkat. 

Beberapa lembaga rating menaikkan peringkat kredit perusahaan, salah satunya dikarenakan kekuatan KB Kookmin Bank sebagai PSP, yang merupakan bank terbesar di Korea Selatan.

Fitch Ratings pada Oktober lalu menaikkan peringkat nasional jangka panjang Bank Bukopin sebanyak empat notch menjadi idAAA. Demikian pula dengan PT Perusahaan Permeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang sebelumnya turut menaikkan rating dari idA- menjadi idAA. 

"Hal ini tak lepas dari komitmen yang solid dari KB Kookmin Bank untuk terus mendorong Bank Bukopin menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia," ujarnya.

Rivan menjelaskan, KB Kookmin Bank ke depan akan menerapkan pengalaman suksesnya dalam bisnis Bank Bukopin yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan, termasuk saat menghadapi situasi sulit. Salah satu kebijakan yang baru saja diterapkan adalah penyesuaian penyajian laporan keuangan Bank Bukopin per 31 September 2020 yang mengikuti standar akuntansi yang diterapkan di grup KB Kookmin Bank. 

Untuk mempersiapkan audit laporan keuangan secara penuh pada periode Desember 2020, perusahaan juga mengikuti langkah tersebut, yakni dengan melakukan telaah terbatas untuk laporan keuangan posisi September 2020. 

"Hal ini yang menyebabkan kami baru dapat melaporkan laporan keuangan hari ini, tentunya setelah kami terus berkomunikasi dengan regulator,” terang Rivan.

Di samping itu, di tengah pandemi Covid-19 Bank Bukopin sampai kuartal III-2020 telah melakukan restrukturisasi kredit senilai Rp24,5 triliun. Dari total tersebut, sekitar Rp18 triliun atau 73% di antaranya disebabkan dampak Covid-19.

Sementara itu, Chief Strategic Officer Bank Bukopin, Ji Kyu Jang, menambahkan perusahaan telah menyiapkan berbagai strategi, misalnya KB Kookmin Bank akan mendorong penguatan basis nasabah Bank Bukopin, termasuk ke komunitas Korea. Saat ini terdapat sekitar 2.000 perusahaan dan 30.000 warga Korea Selatan di Indonesia yang potensial menjadi nasabah Bukopin. Jang mengungkapkan, KB telah mengalami proses yang sama sekitar dua dekade lalu. 

“Proses transformasi yang berjalan sejak Agustus lalu secara bertahap akan mengubah perusahaan menjadi bank baru yang lebih baik dan transparan sehingga dapat mencapai visi menjadi lembaga keuangan pilihan pertama di Indonesia,” ujar Jang.

Dia mengungkapkan, dalam lima tahun ke depan, Bank Bukopin memiliki beberapa target dan strategi besar yang akan dijalankan. Yakni, melakukan diversifikasi portofolio sebagai pemain utama di segmen retail dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta mitra internasional terkait transaksi perdagangan oleh nasabah-nasabah Korea Selatan. 

Lalu, perbaikan Internal untuk memperkuat fundamental dan menciptakan pertumbuhan berkelanjutan. Juga, rebranding untuk memperkuat kolaborasi Bank Bukopin dan KB Kookmin Bank.

Perusahaan juga akan meningkatkan kekuatan yang ada melalui dukungan keahlian dan jaringan KB Kookmin Bank. Kemudian, memantapkan strategi untuk pemulihan cepat dan membangun kembali fundamental bisnis yang lebih kuat. 

“Harapannya Bank Bukopin akan menjadi 10 bank teratas tahun 2025 dengan return on equity 10% dan kapitalisasi pasar Rp30 triliun,” ucap Jang.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan