Era digital mendorong ekosistem ekonomi berubah, di mana sistem pembayaran menjadi pintu masuknya. Doni Primanto Joewono, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan dalam beberapa tahun terakhir sistem pembayaran menciptakan arah model bisnis baru.
Dia menjelaskan perilaku, lanskap ekonomi, keuangan, dan konsumsi telah bergeser dari mulanya offline menjadi online. Menurutnya melalui pembayaran digital infrastruktur fisik, hambatan, dan optimalisasi biaya menjadi lebih rendah.
"Setidaknya layanan keuangan lebih terjangkau dan dapat diakses, termasuk untuk populasi unbanked dan segmen UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah)," paparnya dalam Casual Talks On Digital Payment Innovation Of Fintech, Selasa (15/2).
Perkembangan yang bergerak cepat ini harus tetap waspada terhadap inovasi dan tantangan. Menurutnya, pendekatan harus seimbang antara mendorong inovasi dan mengurangi risiko.
"Seperti mendorong peraturan, dan industri untuk menyeimbangkan inovasi dan mitigasi risiko," paparnya.
Kemudian, kata Doni, Indonesia mengakui pentingnya sistem pembayaran lintas batas. Banyak yang menginginkan inisiatif semacam ini, QR Code menjadi salah satu inisiatif kolaboratif untuk membangun infrastruktur lintas batas.
Pembayaran lintas batas dilakukan dengan negara tetangga Malaysia dan Thailand. Kedua negara bisa melakukan dan menerima pembayaran.
"Bertujuan untuk mempromosikan inovasi keuangan di kawasan Asean. Saya pikir keberhasilan implementasi memiliki manfaat luas bagi warga negara dan bermanfaat secara ekonomi," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pembayaran lintas batas adalah bagian yang bisa bertahan dengan layanan yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif