Durian Musang King, yang dikenal sebagai varietas premium, saat ini menghadapi tantangan terkait perubahan rasa. Beberapa petani memodifikasi rasa durian ini untuk menyesuaikan dengan selera pasar yang berbeda, tetapi tindakan ini memicu ketidakpuasan di kalangan penggemar durian.
Musang King populer karena dagingnya yang berwarna emas dan rasanya yang manis dengan sedikit rasa pahit. Namun, para petani mulai mengubahnya menjadi lebih manis dan mengurangi rasa pahit, guna memenuhi permintaan dari pasar tertentu.
Seorang sumber dari industri durian mengungkapkan bahwa sebagian petani sengaja meningkatkan rasa manis durian Musang King untuk menarik minat konsumen di Tiongkok. Meskipun demikian, ada petani yang mengaku tidak melakukan perubahan tersebut.
Menurut Pusat Penelitian Hortikultura di Institut Penelitian dan Pengembangan Pertanian Malaysia, perubahan rasa ini melibatkan proses ilmiah yang kompleks namun bisa dilakukan. Dr. Zulhazmi Sayuti menjelaskan bahwa meskipun sulit, perubahan genetik untuk mengurangi rasa pahit pada durian bukanlah hal baru dalam dunia pertanian.
"Pendekatan ini telah diterapkan pada tanaman lain. Namun, menemukan gen yang tepat dan memastikan sifat buah lainnya tetap terjaga adalah tantangan tersendiri," katanya kepada The Star.
Ia menjelaskan bahwa glikosida seperti saponin bertanggung jawab atas rasa pahit pada durian. Mengendalikan gen yang memproduksi senyawa ini dapat mengubah profil rasa buah, mengurangi kepahitan. Meski demikian, ia menekankan pentingnya aspek regulasi dan etika, serta memastikan perubahan genetik ini melalui pengujian yang ketat.
"Malaysia memiliki kebijakan ketat terkait organisme hasil rekayasa genetika untuk menjaga keamanan sambil mendukung inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan bioteknologi," tambahnya.
Di Malaysia, pohon durian Musang King dibedakan berdasarkan usia: pohon muda di bawah 20 tahun dan pohon tua di atas 20 tahun. Durian dari pohon tua umumnya memiliki rasa yang lebih pahit. Upaya untuk mengubah rasa Musang King ini memicu kecurigaan di kalangan pecinta durian.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Durian, Anna Teo, baru-baru ini mengeluhkan bahwa banyak durian Musang King yang beredar saat ini tidak lagi memiliki kualitas yang sama seperti sebelumnya, dengan tanda-tanda penurunan warna dan aroma.
Ia menambahkan bahwa meskipun rasa dapat dipengaruhi oleh proses fermentasi atau perubahan pada kulit buah, fokus utamanya tetap harus pada kualitas, bukan semata-mata tingkat kemanisan.
Presiden Federasi Asosiasi Petani Buah Malaysia, Lawrence Ting, menjelaskan bahwa petani berusaha meningkatkan kualitas buah melalui metode pemupukan, termasuk penggunaan pupuk organik untuk memperkaya rasa durian. "Durian tidak bisa diproduksi di pabrik, jadi petani bergantung pada pupuk organik untuk meningkatkan kualitas rasanya, yang merupakan praktik umum," jelasnya.
Ting juga menambahkan bahwa durian Malaysia, yang dikenal memiliki kombinasi rasa manis dengan sedikit pahit, berbeda dari durian Thailand yang lebih manis. Profil rasa ini dipengaruhi oleh iklim dan kondisi tanah di Malaysia. Sementara konsumen lokal menyukai rasa ini, konsumen internasional memiliki preferensi berbeda.
Presiden Asosiasi Pertanian dan Ekowisata Pahang, Lee Pit Kheong, mengatakan bahwa pencicip durian Musang King dari Tiongkok dan Taiwan sering kali menemukan rasa pahit dan mengira buahnya sudah busuk. Stephen Chow, pemilik perkebunan durian dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, menyebutkan bahwa eksportir cenderung memilih durian yang sesuai dengan preferensi rasa pasar luar negeri, yang sering kali lebih menyukai durian yang lebih manis.(thestraitstimes)
