Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang 2022. Menurut Direktur Utama BEI Iman Rachman, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona positif, diikuti dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai US$600 miliar per 29 Desember 2022.
“Kami bersyukur Indonesia bisa melewati 2022 dengan sangat baik. Meski menghadapi dengan skenario yang sangat kompleks dan penuh tantangan,” tutur Iman dalam Peresmian Penutupan Perdagangan BEI 2022 secara hybrid, Jumat (30/12).
Iman mengatakan, kapitalisasi pasar pada IHSG hingga 29 Desember 2022 meningkat 15% atau setara dengan US$600 miliar. Peningkatan ini juga sejalan dengan transaksi perdagangan IHSG yang tumbuh 10% dibanding 2021.
“Transaksi terus tumbuh berkat kebijakan tepat yang diambil pemerintah Indonesia, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meredam dampak ketidakstabilan global,” kata Iman.
Iman menyampaikan, pertumbuhan pada IHSG dinilai lebih baik dibandingkan beberapa bursa saham di negara ASEAN dan negara dunia lainnya. Selama 2022, Iman bilang BEI telah mencatatkan perusahaan yang masuk bursa sebanyak 59 perusahaan. Bahkan juga mencatatkan initial public offering (IPO) tertinggi sejak swastanisasi BEI tahun 1992.
“Ini merupakan pertumbuhan tertinggi di kawasan ASEAN selama lima tahun terakhir,” ucap Iman.
Selain itu, pasar modal Indonesia sudah memiliki hingga 10,3 juta investor, terdiri dari 81,2% investor retail sebagai penggerak utama perdagangan di BEI sepanjang 2022.
Berkaitan dengan edukasi dan sosialisasi, BEI melaporkan sudah melakukan 11.000 kegiatan edukasi dengan jumah peserta sekitar 1,8 juta orang berlangsung di 2022.
Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan terakhir, Jumat (30/12), ditutup menurun karena didorong aksi ambil untung. IHSG melemah 9,46 poin atau 0,14% ke posisi 6.850.