close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Direktur Utama BRI, Sunarso dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Keuangan Triwulan IV-2022 BRI, Rabu (8/2/2023). Tangkapan layar zoom
icon caption
Direktur Utama BRI, Sunarso dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Keuangan Triwulan IV-2022 BRI, Rabu (8/2/2023). Tangkapan layar zoom
Bisnis
Rabu, 08 Februari 2023 13:20

Dirut beberkan 3 strategi BRI catat laba bersih Rp51,4 triliun sepanjang 2022

Pertumbuhan ini diiringi dengan pertumbuhan total aset sebesar 11,18%, yaitu menjadi Rp1.865,64 triliun.
swipe

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) melaporkan,berhasil mencetak laba bersih Rp51,4 triliun atau tumbuh 67,5% secara year on year (yoy) pada 2022. Pertumbuhan ini diiringi dengan pertumbuhan total aset sebesar 11,18%, yaitu menjadi Rp1.865,64 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, keberhasilan BRI dalam mencatatkan pertumbuhan tersebut karena tiga strategi, yakni efisiensi, pendapatan berbasis komisi (fee based income), dan recovery rate.

Pada strategi efisiensi, BRI berhasil mencatatkan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 69,10% di 2022 sedangkan 2021 sebesar 78,54%. Kemudian cost efficiency ratio yang turun dari 50,35% di 2021 menjadi 48,16%, cost to income ratio menjadi 47,38% di 2022 sebelumnya 2021 sebesar 48,56%.

“Ini artinya BRI semakin efisien. Di samping itu, membaiknya kualitas kredit yang disalurkan memberikan dampak positif terhadap efisiensi yang dilakukan oleh perseroan. Dampaknya, BRI berhasil menurunkan cost of credit dari 3,78% di 2022 menjadi 2,55% di akhir 2022,” kata Sunarso dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Keuangan Triwulan IV-2022 BRI, Rabu (8/2).

Strategi keberhasilan BRI yang kedua adalah pendapatan berbasis komisi (fee based income). Disebutkan Sunarso, fee based income berhasil tumbuh 10,16% menjadi Rp18,80 triliun, yang disebabkan transformasi digital. Pertumbuhan ini juga diketahui memberikan kontribusi terhadap kinerja BRI sehingga fee to income ratio menjadi 11,37%.

“Peningkatan pendapatan berbasis komisi ini tidak lepas dari digitalisasi. Saat ini transaksi di BRI sudah 99% dilakukan secara digital, 1% hanya dilakukan di unit kerja atau kantor BRI. Lewat SuperApp Brimo yang mencapai 23,85 juta user, kami berhasil catat sales volume Rp2.669 triliun,” tuturnya.

Strategi ketiga adalah recovery rate BRI yang berhasil mencapai 59,12%. Capaian ini berdampak pada pendapatan recovery meningkat sebesar 33,59%.

“Ternyata yang menjadi faktor utama pencapaian laba bersih ini bukan pendapatan bunga, khususnya net interest margin (NIM), bukan itu. Tetapi pertumbuhan volume kredit dan peningkatan jumlah nasabah yang dilayani, terutama nasabah mikro,” ujar Sunarso. 

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan