close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anak usaha maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), PT Citilink Indonesia menggugat PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air atas dugaan wanprestasi pada Sabtu (28/9). / Antara Foto
icon caption
Anak usaha maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), PT Citilink Indonesia menggugat PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air atas dugaan wanprestasi pada Sabtu (28/9). / Antara Foto
Bisnis
Kamis, 03 Oktober 2019 16:45

Dirut Garuda minta Citilink cabut gugatan ke Sriwijaya

PT Citilink Indonesia sempat menggugat PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air atas dugaan wanprestasi pada Sabtu (28/9).
swipe

Anak usaha maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), PT Citilink Indonesia menggugat PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air atas dugaan wanprestasi pada Sabtu (28/9). Gugatan tersebut dilayangkan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dan merupakan buntut dari sengketa kerja sama manajemen (KSM) kedua perusahaan tersebut.

Namun, setelah kedua perusahaan ini sepakat untuk rujuk kembali, Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra, meminta Citilink mencabut gugatan tersebut.

"Saya sudah meminta sama Citilink untuk mendrop tuntutan tersebut. Sehingga yang penting penumpang terlayani dan para pegawai juga," kata pria yang akrab disapa Ari tersebut di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (3/10).

Selain mencabut tuntutan, Ari mengatakan Garuda Indonesia juga kembali memberikan layanan perawatan pada pesawat milik Grup Sriwijaya melalui PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia.

"Kemarin kan memang kita setop layanan untuk maintenence. Nah, sekarang kita lanjutkan untuk kembali beroperasi, namun tidak langsung karena memang perlahan," ujar Ari.

Sebelumnya, pada 24 September 2019, GMF memang sempat menghentikan layanan perawatan pesawat milik Grup Sriwijaya akibat dari sengketa KSM. Namun, setelah kedua perusahaan tersebut sepakat rujuk kembali pada Selasa, 1 Oktober 2019, Direktur Utama GMF Tazar Marta Kurniawan mengatakan GMF akan langsung melakukan handling pada pesawat Sriwijaya dan NAM Air.

Ari  berharap dalam waktu dua bulan, layanan perawatan terhadap pesawat Grup Sriwijaya Air ini bisa kembali normal dua bulan ke depan. Ari menjelaskan, Sriwijaya Air saat ini telah mengoperasikan 12 pesawat mereka dan secara bertahap jumlah pesawat yang beroperasi akan bertambah terus.

"Yang 12 pesawat kami jamin aman dong pasti. Kalau kita, Garuda, pasti standar keamanannya cukup tinggi," tutur Ari.

Sementara itu, untuk pemasangan kembali logo Sriwijaya Air di Grup Garuda, Ari mengatakan pihaknya akan meninjau kembali hal tersebut. Pemasangan tersebut, akan dilakukan kembali apabila Garuda telah yakin 100% pada standar keamanan pesawat Sriwijaya.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan