Ketua Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto, mengungkapkan, Depo PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara, sempat dinyatakan "bahaya satu" sebelum terbakar pada Jumat (3/3). DPR pun telah berulang kali meminta seluruh fasilitas bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia, terutama kilang minyak, diaudit.
"Kami Komisi VII DPR sudah berulang-ulang bahkan dua tahun lalu, khusus untuk depo Plumpang, itu sudah kita nyatakan istilahnya 'bahaya satu' sehingga harus dipindahkan," katanya, Senin (6/3). Apalagi, umur kilang atau tangki timbun di Plumpang termasuk tua karena dibangun sejak 1970-an.
Sugeng melanjutkan, perubahan iklim yang sangat ekstrem membuat standar variabel keamanan harus ditinjau ulang. Apalagi, melansir situs web DPR, pernah terbakar pada 2009.
Oleh sebab itu, politikus Partai NasDem ini bakal menghadirkan Pertamina ke Senayan untuk memberi laporan komprehensif tentang kebakaran depo di Plumpang. "Akan kita panggil."
Pernyataan senada disampaikan Ketua Komisi VI DPR, Faisol Riza. Menurutnya, Pertamina perlu menata ulang dan mengevaluasi posisi depo yang berdekatan dengan pemukiman warga.
"Sebaiknya juga mulai membicarakan mendesain, mengevaluasi keberadaan kilang, maupun pemukiman di sekitarnya. Saya rasa itu penting untuk mengantisipasi kemungkinan lain yang mungkin terjadi yang mengakibatkan adanya korban di masa datang," ucapnya dalam kesempatan terpisah.
Politiksu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga meminta Pertamina memperhatikan kelayakan infrastruktur depo di Plumpang. Karenanya, perlu dilakukan peremajaan agar kejadian serupa tidak terulang.
Sementara itu, anggota Komisi VI DPR, Andre Rosiade, mengusulkan depo Pertamina di Plumpang direlokasi dekat New Port Pelindo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Saya mendorong, mengusulkan untuk pindah ke sana, ke Pelindo, supaya Pertamina tidak perlu investasi tanah lagi karena, kan, tanahnya bisa sewa, bisa dalam bentuk kerja sama tanpa perlu investasi. Jadi, Pertamina tidak perlu beli tanah, bisa menggunakan tanah itu dengan sinergi BUMN," tuturnya.
Hingga pagi ini, sekitar pukul 06.00 WIB, sebanyak 18 korban meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3) malam. Selain itu, 37 korban lainnya menjalani perawatan dan 214 warga mengungsi.