close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua DPR Bambang Soesatyo (kedua kiri) bersama Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kiri), Taufik Kurniawan (ketiga kiri) dan Agus Hermanto (kanan) menerima hasil pandangan dari anggota DPR fraksi PDI-P Adisatrya Suryo Sulisto pada saat rapat paripurna di Kompleks
icon caption
Ketua DPR Bambang Soesatyo (kedua kiri) bersama Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kiri), Taufik Kurniawan (ketiga kiri) dan Agus Hermanto (kanan) menerima hasil pandangan dari anggota DPR fraksi PDI-P Adisatrya Suryo Sulisto pada saat rapat paripurna di Kompleks
Bisnis
Jumat, 25 Mei 2018 09:46

DPR berharap target pertumbuhan ekonomi 2019 terealisasi

Banyak harapan yang disampaikan dari fraksi di DPR mengenai pertumbuhan ekonomi di 2019.
swipe

Sepuluh fraksi partai politik dari DPR menyetujui pertumbuhan ekonomi pada 2019 berada di kisaran 5,4-5,8%. Banyak harapan yang disampaikan dari fraksi di DPR mengenai pertumbuhan ekonomi di 2019.

Misalkan saja Fraksi PDI-P yang disampaikan Adisatria Suryo Sulisto. Satria berharap pemerintah dapat menyerap sebanyak-banyaknya tenaga kerja dengan memberikan insentif investasi. Selain itu, perusahaan BUMN dan swasta harus menjadi penggerak untuk meningkatkan penerimaan negara, meningkatkan daya beli dan tenaga kerja. 

Sementara dari Fraksi Golkar yang disampaikan Edison Betaubun, memprediksi pemerintahan Jokowi dan JK pada 2019 akan menghadapi berbagai tantangan. Baik itu faktor internal dan eksternal. Kendati begitu, Fraksi Golkar optimis pertumbuhan ekonomi 2019 berada di kisaran 5,4-5,8%. 

"Angka tersebut membutuhkan kerja keras. Perhelatan pemilu akan mendorong konsumsi rumah tangga dan lembaga non profit hingga 5,1- 5,2%," jelas Edison Betaubun, Kami (24/5) saat menyampaikan pandangannya di ruang rapat paripurna DPR. 

Kendati begitu, Fraksi PAN dan Demokrat berharap pemerintah mengkaji ulang dan mencermati kondisi terkini dan mendatang, neraca defisit dan mata uang yang melemah. Permintah diminta juga konsisten dengan kebijakan seperti dana desa yang sudah disepakati melalui SKB 4 menteri.  

Fraksi lainnya seperti PKB, Nasdem, PPP, dan Hanura menyatakan hal sama. Pemerintah diminta bisa menjaga stabilitas ekonomi yang berkelanjutan agar bisa meningkatkan investasi, inflasi rendah, dan nilai tukar yang stabil. Sehingga daya beli masyarakat dapat terjaga. 

Sementara Gerindra dan PKB memiliki pandangan yang berseberangan. Asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4-5,8% tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, di kisaran 5,41%. Menandakan target ekonomi sulit dicapai diangka 5,8%. 

"KKSK harus serius melakukan mitigasi yang terjadi untuk menjaga stabilisasi nilai tukar. Asumsi minyak mentah, sering tidak tercapai. Padahal dampak kenaikan minyak memukul daya beli masyarakat. Karena itu perlu dijaga dikisaran US$ 65-70 per barel," ujar Fathan dari Fraksi PKB. 

Lifting minyak dan gas yang juga selalu turun tiap tahunnya, juga disayangkan oleh kedua fraksi ini. Mencerminkan belum berhasilnya pemerintah menarik investor dalam skema gross split. 

Target pertumbuhan ekonomi belum dinilai optimis dan perlu dikondisikan dengan kondisi rill. Didorong dengan kebijakan afirmatif yang dapat dirasakan langsung oleh rakyat. 

img
Cantika Adinda Putri Noveria
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan