Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Firnando Ganinduto, menyerukan agar pemerintah segera mengambil langkah-langkah strategis dan efisien guna melindungi industri dalam negeri. Hal ini merupakan upaya mengatasi dampak kebijakan tarif impor timbal balik sebesar 32% yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap Indonesia.
Firnando menegaskan urgensi perlindungan terhadap industri nasional, terutama sektor-sektor ekspor yang menjadikan Amerika sebagai pasar utama. Firnando melihat kebijakan tarif tinggi ini bukan hanya berdampak secara nasional, tetapi juga menjadi tantangan global yang memperburuk kondisi perdagangan dunia. Ia menyoroti sektor garmen sebagai salah satu industri yang rentan terkena dampak langsung.
“Keadaan ini tidak bisa dibiarkan, tarif ekspor sebesar 32% terlalu memberatkan,” ujarnya dalam keterangan, Selasa (8/4).
Meski demikian, Firnando tetap melihat peluang besar di balik tantangan ini. Ia menekankan pentingnya mempertahankan relasi ekspor ke Amerika Serikat mengingat besarnya potensi pasar negeri Paman Sam tersebut.
“Ekspor barang industri ke Amerika Serikat perlu tetap diupayakan sebab populasi penduduk di Amerika Serikat berada di urutan ketiga terbesar di dunia. Jika pangsa pasarnya besar maka potensi daya belinya juga besar sehingga tidak semestinya ditinggalkan,” paparnya.
Sebagai solusi alternatif, Firnando juga membuka opsi relokasi industri ke negara lain yang lebih stabil secara kebijakan jika negosiasi tarif tidak membuahkan hasil positif.
“Jika pemerintah tidak berhasil menegosiasikan tarif impor timbal balik dengan Amerika Serikat, maka opsi lain tentunya melihat peluang untuk relokasi industri ke negara lain yang lebih aman dari kebijakan,” imbuhnya.
Firnando menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya penguatan hubungan ekspor jangka panjang dengan Amerika.
“Indonesia harus mampu merawat hubungan ekspor ke Amerika dengan lebih baik supaya bisa terus berjalan bahkan lebih tinggi lagi volumenya. Karena 1% hingga 2% saja sudah sangat berarti sekali untuk pelaku usaha ekspor,” tandasnya.