close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. iStockphoto
icon caption
Ilustrasi. iStockphoto
Bisnis
Kamis, 25 Maret 2021 12:33

DPR usul pengembangan pariwisata kesehatan gigi dan pengobatan alternatif

"Kita ini mempunyai pengobatan alternatif yang juga menjadi pilihan, jadi daya tarik sendiri dan bisa dipaketkan dengan wisata."
swipe

Anggota Komisi X DPR, Himmatul Aliyah, mendorong Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengembangkan pariwisata sektor medis, khususnya gigi.

Dorongan itu dilayangkan lantaran dirinya menerima aspirasi dari salah satu konstituen yang berada di Amerika Serikat (AS) yang menyatakan biaya dokter gigi di "Negeri Paman Sam" terlampau mahal.

"Apakah bisa mungkin di kita misalkan dengan meningkatkan kualitas dokter-dokter gigi bekerja sama dengan Kemenkes untuk adakan paket wisata dokter gigi? Apalagi di destinati favorit, misalnya destinasi yang super prioritas itu ada fasilitas kesehatan dokter gigi yang mungkin sudah canggih," katanya saat RDP bersama Menparekraf, yang disiarkan secara virtual, Kamis (25/3).

Menurutnya, Indonesia dapat mencontoh Korea Selatan yang menjajakan destinasi wisata kecantikan. Dia menilai, paket wisata perawatan gigi berpotensi menarik wisatawan mancanegara.

"Itu satu masukan, ya, paket wisata dokter gigi karena kita juga lihat, ya, sekarang ini kalau kita melihat di TV itu iklan-iklan wisata di negara sebelah itu sedang menggalakkan iklan pengobatan kesehatan," katanya.

Himmatul juga menyarankan agar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberikan peluang pengobatan alternatif untuk dijadikan destinasi wisata. Alasannya, metode itu merupakan ciri khas yang dimiliki Indonesia.

"Di kita ini mempunyai pengobatan alternatif yang juga menjadi pilihan, jadi daya tarik sendiri dan bisa dipaketkan dengan wisata. Jadi wisata pengobatan alternatif yang mungkin tidak dimiliki dunia lain selain di Indonesia," tutur dia.

"Misalnya yang pijat-pijat itu, kan, ahlinya ada di Indonesia, ya. Pengobatan pijat misalnya yang patah tulang dan sebagainya, ya. Itu bisa itu karena memang ajaib juga, sih, ada yang patah tulang bisa sembuh tanpa ke dokter," tandas Himmatul.

Menanggapi itu, Sandi mengaku, pihaknya tengah mengembangkan destinasi wisata kesehatan. Dia setuju apabila pengobatan gigi di luar negeri terbilang mahal.

"Medical tourism menjadi salah satu yang lagi kita kembangkan. Ini yang khusus fasilitas pariwisata gigi ini. Betul Bu, saya pernah tinggal di luar negeri, mahal banget dokter gigi. Tapi, di sini juga mahal, Bu," tuturnya.

Menurutnya, wisata kesehatan gigi ini dapat dikembangkan di destinasi prioritas. Dia menilai, konsep destinasi kesehatan juga perlu dipadu dengan segi estetikanya.

"Kalau paket wisata pengobatan alternatif memang belum terpikir, Bu, terutama pijat yang di Cimande kali, ya, Bu. Pijat urut ini masukan bagus sekali," ucap Sandi.

img
Achmad Al Fiqri
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan